Penjualan Sate Maranggi Purwakarta Lesu Imbas Gapeka 2023, Ini Respons KAI Daop 2 Bandung

Penjualan Sate Maranggi Purwakarta Lesu Imbas Gapeka 2023, Ini Respons KAI Daop 2 Bandung

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Minggu, 04 Jun 2023 20:07 WIB
Ilustrasi kereta api
Foto: (Dok KAI Daop 1)

Sebelumnya diberitakan, imbas dari penerapan Gapeka 2023 yaitu waktu tempuh kereta yang semakin cepat juga membuat waktu tunggu penumpang semakin singkat. Hal ini kemungkinan membuat penumpang enggan 'melirik' pedagang atau tenant-tenant yang ada di sekitar stasiun karena tidak ingin ketinggalan kereta.

Hal tersebut dirasakan oleh salah satu penjual sate maranggi di Kampung Sate Maranggi yang berada di samping Stasiun Kereta Api Plered, Yuri Anggraeni. Yuri mengatakan, saat belum ada perubahan jadwal di Stasiun Plered, para pelanggan yang turun dari kereta bisa membeli sate hingga ratusan tusuk. Namun saat ini seiring waktu yang terbatas, mereka tidak mau turun karena ketakutan ketinggalan kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, dirinya tidak meminta adanya perubahan jadwal kereta api kembali, karena itu sudah ditentukan oleh pihak PT KAI. Ia tetap eksis meski alami penurunan pelanggan dari penumpang kereta api.

"Kalau penurunan secara umum adalah 20 persen. Tapi Alhamdulillah tetap rame, yang datang mereka yang sengaja pengen makan di sini," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dalam sehari ia masih bisa menjual sate hingga 500 tusuk. Namun jika di hari libur penjualan bisa mencapai 1.000 tusuk dalam sehari. Bahkan di hari Lebaran, penjualan sate hingga 3.000 tusuk dalam satu hari.

Sate Maranggi di lokasi wisata kuliner ini dibanderol seharga Rp 2.000 per tusuk, nasi Rp 3.000 per bungkus dan ketan bakar Rp. 5.000 per buah, yang menjadi pembeda adalah jumlah tusukan, komposisi sate, hingga kecapnya.


(dna/dna)

Hide Ads