Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid menagih janji Menteri BUMN Erick Thohir terkait pemberian subsidi bunga kepada nasabah ultra mikro Mekar PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Nusron mengatakan tingginya bunga kerap membuat para nasabah mengeluh. Oleh karena itu, subsidi bunga perlu diberikan agar usaha mereka survival dan kompetitif.
"Ini sudah kelima kali saya menyampaikan di forum ini, agar Pak Erick Thohir memperjuangkan nasabah ultra mikro, Mekar PT PNM mendapatkan subsidi bunga sebesar 12 persen per tahun, dari beban bunga komersial sebesar 24-25 persen setahun. Kalau bunganya tinggi kasihan. Mereka banyak yang mengeluh," kata Nusron dalam keterangannya, Selasa (6/1/2023).
Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Senin (5/6).
Lebih lanjut, Nusron menjelaskan nasabah ultra mikro Mekar PT PNM meminjam uang rata-rata Rp 2 juta dengan mekanisme tanggung renteng. Adapun cicilannya sebesar Rp 50 ribu selama setahun sehingga jika dikonversi setara 25 persen flat.
"Ini harus diturunkan dengan berbagai intervensi," paparnya.
Nusron menjelaskan Menteri BUMN telah menjanjikan subsidi dengan skema subsidi pembiayaan dari Bank Indonesia.
"Saya sempat pindah ke Komisi XI DPR selama dua pekan, saya khusus tanyakan soal ini. Jawaban Gubernur BI, Bank Sentral sudah tidak boleh melakukan pembiayaan lagi. Jadi satu-satunya jalan untuk membantu nasabah Mekar adalah dengan instrumen fiskal dalam bentuk subsidi bunga," papar Nusron.
Dalam rapat tersebut, Nusron juga mengingatkan RAPBN Tahun 2024 merupakan tahun fiskal terakhir selama Erick menjabat sebagai Menteri BUMN. Oleh karena itu, ia meminta agar Menteri BUMN memperjuangkan nasib para nasabah ultra mikro Mekar PT PNM.
"Karena itu tolong jangan disia-siakan. Ini kesempatan terakhir Menteri BUMN memperjuangkan nasabah Mekar. Mumpung ini masih bulan Juni ini kesempatan Pak Menteri bicara dengan Presiden dan Menteri Keuangan memperjuangkan ini," pungkas Nusron.
Simak juga Video 'Erick Thohir Akan Relokasi Depo Plumpang dan Bentuk Zona Aman Publik':
(ega/ega)