.webp)
Emas logam mulai sering dianggap sebagai investasi aman (safe haven) ketika aset lain mengalami fluktuasi harga. Contohnya ketika awal pandemi Covid-19, harga emas mengalami peningkatan signifikan. Bila investor membeli emas secara lump sum (sekali besar), dan memegangnya hingga sekarang, bagaimana pertumbuhan nilai investasinya?
Sebagai pengingat, Covid-19 sudah mulai merebak di awal 2020. Kemudian, Presiden Joko Widodo, sesuai dengan pernyataan World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa Covid menjadi pandemi sejak 11 Maret 2020.
Di awal pandemi Covid, harga emas juga mendapat dorongan yang signifikan. Menurut data Treasury, harga beli emas Treasury sebesar Rp700.612 per gram pada 1 Januari 2020. Lantas, harga emas logam mulia ini terus naik hingga mencapai Rp773.738 per gram pada 11 Maret 2020. Artinya, harga emas sudah naik 10% hanya dalam waktu sekitar dua bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, harga emas mencapai level tertingginya tahun itu pada Agustus 2020. Harga beli emas Treasury pun mencapai Rp977.908 per gram pada 5 Agustus 2020. Kini, sekitar tiga tahun kemudian, harga emas kembali mencapai rekor tertinggi seiring dengan kecemasan atas ambruknya sistem perbankan Amerika Serikat dan resesi ekonomi Global.
Harga beli emas Treasury per hari ini 29 Mei 2023 mencapai Rp971.194 per gram. Angka tersebut sudah naik 38,62% dibandingkan dengan harga di awal tahun 2020.
Simulasi Investasi Emas
Misalkan investor membeli emas Treasury pada 1 Januari dengan nilai investasi Rp100 juta. Dengan harga emas Rp700.612 per gram pada saat itu, maka investor mendapatkan sejumlah 142,73 gram.
Bila hingga saat ini investor tetap memegang saldo emasnya dan tidak menjualnya lagi, maka nilai investasinya saat ini menjadi Rp133,96 juta. Artinya, investor sudah mendapatkan keuntungan sebesar 33,96%.
Sebagai catatan, simulasi investasi ini menggunakan harga jual emas Treasury di Bareksa Emas per 29 Mei 2023 sebelum pukul 13.00 WIB yaitu sebesar Rp938.538 per gram.
Selisih Harga Jual dan Beli Emas
Sebagai informasi, dalam berinvestasi atau membeli emas, kamu harus tahu bahwa ada harga beli emas dan harga jugal (buyback) emas.
Harga beli emas adalah harga ketika pembeli atau investor membeli emas dari toko emas atau penyedia emas. Adapun penetapan harga beli emas di dalam negeri, disebabkan oleh sejumlah faktor.
Di sisi lain, harga jual kembali emas (buyback emas) adalah harga yang berlaku saat kamu menjual kembali emas. Seperti halnya harga beli emas, harga jual emas juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain mengikuti pergerakan harga emas di pasar global atau dunia.
Bagi kamu investor emas pemula, jangan kaget ketika mengetahui harga jual kembali emas atau buyback emas, biasanya lebih murah daripada harga beli. Terlebih, jika transaksi beli dan jual emas dilakukan pada hari yang sama.
Untuk mengatasi selisih harga beli-jual emas, sebaiknya kamu berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang. Seperti halnya simulasi ini setidaknya dalam 3 tahun terakhir harga emas cenderung untuk naik.
Selain itu, pahami bahwa emas sebagai komoditas juga harganya bisa naik dan turun tergantung kondisi pasar. Jadi, pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Yuk investasi emas dengan aman dan nyaman di Bareksa Emas. Investasi kamu ada fisiknya dan tersimpan aman di brankas khusus dan tercatat di Indonesia Clearing House (ICH). Emas online yang tersedia di Bareksa emas adalah emas logam mulia atau emas murni 99,99% dengan kadar 24 karat.
Kalau kamu mau mengambil wujud fisiknya, kamu juga bisa melakukan tarik fisik atau cetak fisik emas di Treasury dan emas batangan kamu bisa diantar langsung ke alamat rumah kamu.
DISCLAIMER: Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
(das/das)
