Gelaran Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI tahun 2023 sudah dimulai. PENAS XVI kali ini diselenggarakan di Landasan Udara Sutan Syahrir, Kota Padang, Sumatera Barat sepanjang 10-15 Juni 2023.
Penas Petani Nelayan merupakan forum bagi petani, nelayan, dan petani hutan sebagai wadah belajar, bertukar informasi, hingga pengembangan kemitraan dan jejaring kerja sama. Beragam kegiatan berlangsung di Penas XVI, seperti gelar percontohan pengembangan agribisnis, temu wicara, peragaan, unjuk tangkas, dan asah terampil (PUA), hingga pameran pembangunan lertanian. Diperkirakan jumlah peserta yang hadir mencapai 40 ribu orang.
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian memanfaatkan gelaran akbar ini untuk mempromosikan komoditas lokal unggulan berkualitas ekspor melalui kegiatan pamerannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pameran ini, Ditjen Hortikultura mengusung tema Komoditas Unggulan Kualitas Ekspor. Yang kami hadirkan benar-benar produk lokal berkualitas ekspor. Melalui Penas, kami ingin menampilkan produk-produk terbaik ini yang akan segera merajai pasar ekspor," jelas Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6/2023).
Produk hortikultura segar berkualitas ekspor yang ditampilkan, antara lain manggis, salak, paprika, durian asal Parigi Moutong, hingga tomat ceri organik. Tidak hanya itu, produk hasil olahan hortikultura berkualitas ekspor, seperti bawang goreng, durian beku, bubuk abon cabai, dan minuman serbuk herbal juga dipamerkan,
"Produk-produk hasil hortikultura yang diolah oleh UMKM binaan kami sudah banyak yang bisa menembus pasar ekspor, seperti bubuk cabai dan minuman herbal ini. Untuk membedakan produk hasil binaan kami dengan lainnya dan menjaga kualitasnya, kami memiliki logo khusus UMKM Hortikultura," ungkap Prihasto.
Selain produk lokal kualitas ekspor, ditampilkan juga aneka buah jumbo dan buah tropis khas Indonesia. Ada buah merah asal Papua, Nanas Nawu seberat 4 kilogram dari Sulawesi Tenggara, durian asal Parigi Moutong, dan Jeruk Pamelo asal Pesisir Selatan yang beratnya mencapai lebih dari 3 kilogram.
Prihasto mengatakan buah jumbo dan buah tropis ini menarik minat banyak pengunjung yang hadir. Mereka menyatakan kagum dengan kekayaan hortikultura Indonesia.
"Booth Ditjen Hortikultura ini sangat luar biasa ya. Saya melihat ternyata sudah banyak komoditas hortikultura Indonesia yang berkualitas ekspor dan di sini saya baru tahu kalau ada nanas dan Jeruk Pamelo sebesar ini. Terima kasih sudah menampilkan komoditas terbaik untuk pengunjung," ujar Tedi, pengunjung pameran dan peserta PENAS XVI asal Bangka Belitung.
(akn/ega)