Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berhasil melakukan penghematan anggaran, salah satunya berkat pengurangan jumlah pegawai. Total jumlah pegawai di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berkurang 3.586 orang dari 2019.
Sri Mulyani mengatakan jumlah pegawai Kemenkeu saat ini sebanyak 78.882 orang, dari sebelumnya 82.468 orang pada 2019. Pengurangan ini sebagai bentuk antisipasi dukungan teknologi dan peranan cara kerja baru.
"Kita setiap tahun melakukan negatif growth, artinya jumlah yang retired (pensiun) dibandingkan yang direkrut baru, lebih kecil yang direkrut sehingga total headcount (jumlah karyawan) menurun," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (12/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan bahan paparan Sri Mulyani, dengan adanya pengurangan jumlah pegawai itu pihaknya bisa menghemat Rp 902,69 miliar di 2020-2023.
Total Sri Mulyani telah menghemat Rp 2,12 triliun berkat melakukan pola kerja baru. Implementasi pola kerja baru dinilai memberikan manfaat antara lain belanja birokrasi tetap terkendali; mendukung peningkatan kualitas belanja; serta menjadi lesson learned jika direplikasi oleh K/L lain.
"Dengan langkah-langkah organisasi dan perbaikan organisasi dan perbaikan birokrasi, kami mampu melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 2,12 triliun melalui pola kerja baru," kata Sri Mulyani.
Berikut rincian efisiensi anggaran Rp 2,12 triliun dengan pola kerja baru di Kemenkeu:
1. Pengendalian belanja birokrasi (a.l. perjalanan dinas dan konsinyering) menghasilkan efisiensi Rp 534,42 miliar
2. Pembayaran belanja pegawai terpusat berdampak turunnya anggaran pengelolaan gaji dan optimalisasi SDM menghasilkan efisiensi Rp 9,46 miliar
3. Implementasi Ruang Kerja Masa Depan (RKMD) berdampak turunnya alokasi sewa kantor menghasilkan efisiensi Rp 14,35 miliar
4. Konsolidasi pengadaan laptop melalui e-katalog LKPP dan kebijakan TKDN menghasilkan efisiensi Rp 140,83 miliar
5. Digitalisasi proses bisnis berdampak turunnya belanja pencetakan dokumen menghasilkan efisiensi Rp 92,85
6. Pengadaan collaborative tools secara terpusat menghasilkan efisiensi Rp 290 miliar
7. Kebijakan Negative Growth jumlah pegawai, turun 3.586 orang (4,35%), dari 82.468 menjadi 78.882 orang menghasilkan efisiensi Rp 902,69 miliar
8. Optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana berdampak penurunan biaya paket meeting menghasilkan efisiensi Rp 35,27 miliar
9. Prioritasi pembentukan tim berdampak pada efisiensi honorarium tim menghasilkan efisiensi Rp 15,35 miliar
10. Optimalisasi anggaran penanganan pandemi dampak terkendalinya kasus COVID-19 menghasilkan efisiensi Rp 84,19 miliar
11. Standardisasi harga dan pemberian seminar kit yang selektif menghasilkan efisiensi Rp 4,44 miliar
Simak Video 'KPK Proses 16 Tersangka yang Terlibat Transaksi Mencurigakan di Kemenkeu':