Jasa Pesan Antar Grubhub PHK 400 Karyawan

Jasa Pesan Antar Grubhub PHK 400 Karyawan

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 13 Jun 2023 09:20 WIB
Akibat pandemi COVID-19 restoran di dunia mengubah konsep mereka dengan layanan pesan-antar. Di Australia para pengantar makanan ini tidak dianggap karyawan.
Ilustrasi Jasa Pesan Antar - Foto: Getty Images/Darrian Traynor
Jakarta - Jasa pesan antar makanan online asal Amerika Serikat (AS) Grubhub melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawannya. Angka itu sekitar 15% dari total tenaga kerjanya.

CEO Grubhub Howard Migdal menyebut PHK merupakan keputusan berat yang terpaksa diambil oleh perusahaan. Alasannya, demi bertahan, memberikan layanan terbaik bagi konsumen dan mitra perusahaan.

"Kami perlu membuat beberapa keputusan sulit untuk memperkuat daya saing kami, memberikan layanan terbaik untuk konsumen dan mitra kami lainnya, dan menjadi sukses untuk jangka panjang," kata Migdal dalam sebuah surat yang diterbitkan untuk karyawan, dikutip dari CNN, Selasa (13/6/2023).

"Akibatnya, hari ini kami membuat keputusan yang sangat sulit untuk mengurangi jumlah karyawan di Grubhub," tambahnya dalam surat yang disebarkan ke karyawan pukul 8 pagi waku setempat.

Perusahaan jasa antar makanan online yang berkantor pusat di Chicago ini memang sedang menghadapi persaingan ketat di pasaran. Grubhub merupakan saingan Uber Eats dan Doordash untuk bisnis pengiriman makanan online.

Pengumuman dari Grubhub, menjadikan perusahaan yang terbaru melakukan PHK setelah perusahaan lain seperti Spotify, Tyson, Walmart, McDonald's, telah lebih dulu melakukan pemangkasan karyawannya.

Lihat juga Video 'Penjelasan Toko Buku Gunung Agung soal Kabar PHK Massal':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)


Hide Ads