PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan efisiensi karyawan sejak 2019. Pemicunya lantaran bisnis maskapai mengalami penurunan tajam saat terjadi pandemi COVID-19.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan di tahun 2022 sisa karyawan Garuda sekitar 4.459 orang, sementara di tahun 2019 ada 7.878 orang. Bila dihitung artinya ada 3.419 orang karyawan yang berkurang di maskapai pelat merah tersebut.
"Di akhir 2019, jumlah pegawai kita 7.878, dan di 2022 tinggal 4.459 pegawai," jelas Irfan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (13/6/2023).
Meskipun mengurangi karyawan, Irfan menegaskan pihaknya tidak melakukan PHK sama sekali. Pengurangan dilakukan dengan penawaran pensiun dini hingga penghentian karyawan kontrak.
Dia juga mengklaim tidak pernah ada gejolak yang timbul dari langkah efisiensi pegawai yang dilakukan perusahaan di tengah karyawan.
"Dari 2020 ketika pandemi berlangsung kita lakukan pengurangan drastis terhadap karyawan namun tak ada satupun yang di-PHK. Kita lakukan adalah penawaran pensiun dini dan penghentian karyawan kontrak," beber Irfan.
"Tidak ada gejolak dan semua menerima secara sukarela," tegasnya.
Selain itu melakukan pengurangan pegawai pada posisi pilot. Menurutnya, investasi untuk pilot besar dan sebentar lagi kebutuhan pilot juga akan bertambah seiring dengan membaiknya bisnis penerbangan.
Irfan menambahkan sempat ada tahan menahan antara perusahaan dengan para pilot yang mau mengambil hak pensiun dini.
"Penawaran pensiun dini ini sifatnya sukarela. Memang tak dapat dipungkiri pilot paling sedikit ambil fasilitas pensiun dini. Kami tahan-tahanan memang karena pilot ini investasinya besar, dan ke depan kebutuhan pilot tinggi," sebut Irfan.
Adapun penurunan jumlah pegawai ini pun nampak wajar dilakukan, pasalnya sejak masa restrukturisasi Garuda banyak melakukan pengurangan jumlah pesawat. Banyak pesawat yang dikembalikan ke lessor-nya.
Dari data yang dipaparkan Irfan, armada Garuda Indonesia berkurang dari awalnya 142 pesawat di tahun 2019, berkurang menjadi 112 pesawat di tahun 2021. Kemudian, di 2022 berkurang pesat menjadi hanya 66 pesawat.
(hal/hns)