Menteri Jokowi Blak-blakan Anggaran Stunting Dipakai Renovasi Pagar Puskesmas

Menteri Jokowi Blak-blakan Anggaran Stunting Dipakai Renovasi Pagar Puskesmas

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 16:48 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengikuti rapat kerja bersama Komite I DPD RI. Raker itu membahas Ibu Kota Negara baru.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Pelaksanaan anggaran program pemerintah di kementerian dan lembaga masih ada yang tidak tepat sasaran. Misalnya anggaran stunting yang juga sempat disindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi ini Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membenarkan sejumlah anggaran tidak dipakai efektif. Misalnya anggaran stunting yang malah dipakai untuk memperbaiki pagar puskesmas.

"Stunting saya ingin tahu, apa yang dialokasikan, dianggarkan. Ternyata dia memperbaiki pagar puskesmas," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal target pemerintah menurunkan angka stunting pada 2024 disebut tidak akan tercapai. Angka stunting pada balita dengan target yang harus dicapai 14% pada 2024 masih menyentuh angka 21,6% pada 2022. Pemerintah menganggarkan Rp 77 triliun untuk penanganan stunting.

Suharso juga menyinggung soal anggaran program revolusi mental yang malah dipakai membeli motor trail. Ia menyebut praktik seperti ini umumnya terjadi di daerah.

ADVERTISEMENT

"Kedua, waktu itu mental, revolusi mental. Saya kejar sampai ke bawah, munculnya malah beli motor trail, kaya gitu, tapi kan itu di daerah," lanjutnya.

Ia menjelaskan, Kementerian PPN/Bappenas hanya bertugas mengalokasikan anggaran sampai ke tingkat tertentu. Sementara pengawasan di bawah tak lagi menjadi wewenang Kementerian PPN/Bappenas.

"Kan begini, kami hanya mengalokasikan, kami anggarkan sampai tingkat tertentu. Selebihnya sampai ke bawah sudah nggak di tempat kita lagi. Kami tidak punya kewenangan untuk memaksa," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi menyindir soal banyaknya anggaran pemerintah yang ujungnya cuma dipakai untuk hal yang tidak konkret, mulai dari honor pegawai hingga perjalanan dinas.

Dia memberikan contoh ada anggaran stunting di APBD salah satu daerah. Anggarannya Rp 10 miliar, namun yang digunakan untuk membeli makanan bergizi bagi anak-anak stunting tak sampai Rp 2 miliar.

Justru anggaran stunting Rp 10 miliar itu malah digunakan untuk perjalanan dinas dan rapat. Perjalanan dinas saja sampai Rp 3 miliar sendiri, urusan rapat-rapat juga Rp 3 miliar sendiri. Jokowi pun jengkel dengan cara penganggaran seperti ini.

"Minggu lalu saya baru saja cek, di APBD, di Mendagri. Ada Rp 10 miliar untuk stunting. Saya cek, perjalanan dinas Rp 3 miliar, rapat-rapat Rp 3 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla Rp 2 miliar. Yang benar-benar beli telur itu nggak ada Rp 2 miliar. Kapan stunting mau selesai kalau caranya seperti ini," ungkap Jokowi dalam Rakornas Wasin di Kantor BPKP, Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).

Simak juga Video: Melihat Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah

[Gambas:Video 20detik]




(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads