Beri Panggung UMKM, Tokopedia Hadirkan Halaman Khusus Rumah BUMN

Beri Panggung UMKM, Tokopedia Hadirkan Halaman Khusus Rumah BUMN

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Jumat, 16 Jun 2023 10:06 WIB
Beri Panggung UMKM, Tokopedia Hadirkan Halaman Khusus Rumah BUMN
Foto: Dok. Tokopedia
Jakarta -

Halaman khusus berisi kumpulan produk UMKM binaan Kementerian BUMN RI 'Rumah BUMN' resmi meluncur di Tokopedia. Produk-produk di halaman ini merupakan produksi UMKM yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, mulai dari Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

"Pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM bergabung dalam ekosistem digital pada tahun 2024 mendatang. Butuh kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan target tersebut. Kali ini, kami menggandeng Tokopedia untuk meluncurkan halaman kurasi produk UMKM binaan Kementerian BUMN RI di platform digital Tokopedia," kata Menteri BUMN RI Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).

"Kami berharap, makin banyak pelaku UMKM yang go modern, go digital, go online dengan bergabung dan memanfaatkan panggung ini, dan di sisi lain, makin banyak masyarakat bangga buatan Indonesia," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick menjelaskan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5%, dan menyerap 96,9% dari total tenaga kerja nasional. Dia mengatakan tujuan didirikannya Rumah BUMN yaitu untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. Karena menurutnya untuk menciptakan UMKM yang unggul dan tangguh merupakan tanggung jawab bersama.

"Kami mengapresiasi Tokopedia yang punya semangat yang sama dan konsisten dalam mendorong kemajuan UMKM," jelas Erick.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni menambahkan pertumbuhan e-commerce cenderung terjadi merata di berbagai daerah di penjuru Indonesia.

Berdasarkan data Tokopedia, sepanjang kuartal I 2023 Lombok Utara (NTB), Natuna (Kepulauan Riau) dan Badung (Bali) menjadi wilayah dengan kenaikan tertinggi jumlah pelaku usaha, dengan kenaikan rata-rata hampir 30% dibandingkan kuartal I 2022.

"Selain itu, Tokopedia bisa diakses oleh masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia. Melihat data pertumbuhan dan potensi yang sangat besar ini, Tokopedia-sebagai perusahaan teknologi Indonesia dengan marketplace yang terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100%nya UMKM-terus berupaya membantu pelaku UMKM Indonesia menjadi pemeran utama dan makin menjadi pilihan masyarakat. Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan Kementerian BUMN RI, meluncurkan 'rumahnya UMKM Indonesia' Rumah BUMN di platform Tokopedia," tambah Astri.

Sebagai informasi, selain Rumah BUMN, Tokopedia telah melakukan sederet upaya dalam mendukung pegiat usaha lokal melalui berbagai inisiatif. Salah satunya dengan widget khusus Bangga Lokal pada halaman utama Tokopedia sebagai bentuk dukungan untuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

"Tokopedia bersama Kemenves RI/BKPM juga melakukan sosialisasi dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk memperoleh izin usaha (Nomor Induk Berusaha/NIB) secara online demi memberikan perlindungan hukum serta pendampingan bisnis. Sepanjang 2022, Tokopedia bersama pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pegiat UMKM mendaftar NIB," jelas Astri.

Tokopedia pun menggencarkan inisiatif Hyperlocal yang mengusung teknologi geo-tagging. Salah satu manifestasinya, yaitu Kumpulan Toko Pilihan (KTP) untuk mendekatkan penjual dengan pembeli terdekat. Ada pula Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan yang memudahkan penjual menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi, sehingga pelaku usaha tidak perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

"Tokopedia juga memiliki halaman Pusat Edukasi Seller yang menyediakan berbagai materi edukasi pengembangan usaha yang bisa diakses gratis oleh pelaku UMKM. Di dalamnya, juga terdapat Modul Literasi Keuangan hasil kolaborasi Tokopedia bersama Bank Indonesia dan OJK guna meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM lokal," tutup Astri.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

Diketahui dengan adanya kerja sama Tokopedia dan Kementerian BUMN RI ini, UMKM binaan Kementerian BUMN RI, contohnya Sambal Mantu dan Madu Suhita, bisa mendapatkan exposure lebih. Pelaku UMKM juga berkesempatan mengikuti pelatihan gratis dan komprehensif tentang berbisnis online.

Di sisi lain, Pemilik Sambal Mantu (Bali), Made Ani Setia Wulan menjelaskan inisiatif Rumah BUMN di Tokopedia membantu pelaku usaha seperti dirinya, terutama dalam menumbuhkan bisnis. Dia menyebut produknya kini lebih mudah menjangkau pembeli dan dibeli lebih banyak dibeli masyarakat. Di samping itu, mereka juga memiliki kesempatan mendapatkan modal serta pembinaan usaha.

"Awal mula pembuatan Sambal Mantu terinspirasi dari kegemaran keluarga kami terhadap sambal embe khas Bali, yang terdiri dari perpaduan bawang merah, bawang putih, garam dan cabai," katanya.

Wulan mengatakan dalam menjalankan usaha dirinya menggandeng sekitar lima petani di Petang dan Tabanan untuk memastikan kualitas bahan-bahan lokal yang digunakan dalam pembuatan Sambal Mantu. Dia pun memadukan resep tradisional dan pengolahan modern untuk menciptakan cita rasa sambal Bali yang enak, gurih, crispy dan bebas MSG.

Seiring berjalannya waktu, kata dia, produk Sambal Mantu makin digandrungi masyarakat dari berbagai daerah dan kerap dijadikan oleh-oleh khas Bali oleh wisatawan. Hal ini membuat Wulan akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan tetap untuk menekuni usaha rumahan Sambal Mantu.

Dia mengatakan usaha Sambal Mantu mengalami peningkatan transaksi sebesar lebih dari 2 kali lipat di kuartal I 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Berkat Tokopedia, kami bisa memaksimalkan penjualan online sehingga secara tidak langsung juga membantu para petani lokal di Petang dan Tabanan," kata Wulan.

Senada, Pemilik usaha Madu Suhita (Bandar Lampung) Isnina mengapresiasi Tokopedia yang memberikan panggung lebih bagi UMKM lokal binaan Kementerian BUMN RI melalui halaman 'Rumah BUMN'. Dia menilai pelaku usaha memang dituntut untuk menjadi lebih kreatif agar bisa menggarap potensi pasar, termasuk lewat platform digital seperti Tokopedia.

Dia mengatakan usaha yang digelutinya bersama suami berawal dari keinginan untuk mengonsumsi madu murni. Namun saat itu, ia belum menemukan madu yang sesuai di pasaran. Isnina pun mencoba untuk memelihara lebah madu secara mandiri.

"Awalnya, kami gagal dan rugi ratusan juta rupiah. Bermodal ketekunan dan konsistensi, kami akhirnya berhasil memiliki beberapa peternakan lebah madu di Lampung. Kami menggandeng masyarakat pinggiran hutan yang beternak lebah untuk menjadi pemasok. Selain di Lampung, kami juga bekerja sama dengan peternakan lebah di Bukit Barisan dan Jambi," ungkap Isnina.

Dalam menjaga kualitas produk, Madu Suhita berinovasi dengan memanfaatkan mesin penurun kadar air dari madu sehingga produk madu menjadi lebih tahan lama untuk disimpan dan aman dikonsumsi hingga tiga tahun. "Teknologi pascapanen ini baru kami yang punya," kata Isnina.

Madu Suhita berjualan online di Tokopedia sejak 2019. Penjualan online di Tokopedia berkontribusi hampir 50% dari keseluruhan penjualan produk Madu Suhita. Isnina mencatat ada kenaikan transaksi antarpulau lebih dari 3,5 kali lipat pada kuartal I 2023 dibandingkan kuartal I 2022.


Hide Ads