Memiliki utang merupakan hal yang sebenarnya tidak diinginkan banyak orang. Namun ada beberapa kondisi yang kadang memaksakan seseorang harus berutang.
Salah satu penyebab seseorang berutang ialah saat seseorang mempunyai banyak kebutuhan yang mendesak akan tetapi perekonomian mereka belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan itu, sehingga harus berutang.
Menurut laporan Yahoo Finance, yang dikutip pada Jumat (16/6/2023), melalui data analisis Wall Street Journey dari laporan Reserve Bank of New York AS, pada kuartal akhir 2022 kemarin total nilai pinjaman orang mencapai US$ 4 triliun atau sekitar Rp 59.714 triliun (asumsi kurs Rp 15.000).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata orang yang berutang merupakan orang yang sudah berusia 30-an atau biasa disebut sebagai kaum milenial. Generasi milenial memang sering kali disebut sebagai generasi yang paling boros dan banyak memiliki utang. Fakta menemukan bahwa 73% generasi milenial di AS memiliki utang, menurut data pusat penelitian keuangan dan perdagangan PYMNTS.com.
Rata-rata jenis utang yang dimiliki kaum milenial adalah utang kartu kredit. Banyak milenial yang memilih berutang kepada perusahaan penyedia kartu kredit untuk membiayai kehidupan sehari-hari mereka, menafkahi keluarganya atau bahkan untuk menanggungi keluarga mereka.
Tidak hanya kaum milenial saja, orang-orang yang sudah berumah tangga juga memiliki utang. Bahkan utang-utang yang dimiliki oleh orang yang berumah tangga nilainya sangat tinggi yakni mencapai US$ 16,90 triliun atau setara dengan Rp 252.333 triliun, menurut laporan tersebut.
"Kami melihat 'kesenjangan kredit' muncul dalam arti bahwa peminjam yang lebih muda dan kurang sejahtera berada di bawah tekanan keuangan dari biaya hidup yang lebih tinggi dan inflasi yang melebihi pendapatan mereka," kata Silvio Tavares, kepala eksekutif Vantage Score.
"Kami tidak melihat itu di antara peminjam yang lebih tua dan lebih kaya." tegasnya.
Walau bunganya tinggi sampai 23,98% akan tetapi kartu kredit tetaplah menjadi pilihan untuk kaum milenial dalam berutang. Survei tersebut menemukan bahwa jumlah rata-rata utang kartu kredit oleh generasi milenial mencapai $5.349 atau setara dengan Rp 80,2 juta.
Menurut hasil survei, 67% generasi milenial memiliki utang kartu kredit, 48% memiliki pinjaman mahasiswa, 42% memiliki pinjaman pribadi, 40% memiliki pinjaman mobil, dan 33% hutang hipotek atau utang jangka panjang.
Lantas, bagaimana cara melunasi utang untuk kaum milenial?
Kepala ekonom di Clever Real Estate Danetha Doe, melalui laporan Yahoo memberikan beberapa tips untuk kaum muda dalam menghadapi utang. Doe mengatakan, kaum milenial harus mampu untuk menganalisis utang mereka sendiri seperti kaum muda harus membuat catatan sendiri mengenai berapa banyak utang yang dimiliki, berapa bunganya dan berapa jumlah yang harus dibayar setiap bulannya.
"Hitung berapa banyak utang yang Anda miliki, tingkat bunga yang terkait dengan setiap utang dan pembayaran bulanan," kata Doe.
"Tetapkan tujuan kapan Anda ingin melunasi utang," lanjutnya Doe.
Doe menambahkan bahwa kaum milenial dianjurkan untuk mencari teman yang bisa membantu dalam mengelola utang, seperti untuk menjadi pengingat dalam pengeluaran dan pemasukan keuangan.
(eds/eds)