Pemerintah resmi telah mencabut aturan pemakaian masker di tempat umum sebagai bagian dari protokol kesehatan pandemi Covid-19. Akibatnya jumlah penjualan masker terus mengalami penurunan.
"Kalau dibandingkan pas pandemi, ya sudah turun jauh. Kalau sekarang ya sudah seperti dulu sebelum pandemi," kata salah seorang pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rony kepada detikcom Jumat (16/6/2023) kemarin.
Menurut Rony, bila dibandingkan saat pandemi, omzet penjualan masker saat ini telah menurun lebih dari 5 kali lipat. Saat itu, ia mengaku mampu menjual puluhan karton per harinya.
Padahal sebelumnya, saat pandemi berlangsung ia mengaku pernah menjual masker medis dan alat swab antigen dengan harga yang cukup tinggi namun masih laku di pasaran.
"Penjualan ya turun jauh. Kalau dulu saya taruh (masker) di sana (etalase toko) tinggal merem sudah habis. Sehari bisa berapa karton saya jual. Sekarang satu karton aja butuh berapa lama (untuk habis terjual)," jelasnya.
"Tinggal merem habis. Puluhan karton ditinggal merem juga ada yang beli. Kalau bukan pembeli ya toko lain (yang membeli masker). Kalau sekarang mah ibaratnya kita yang nawarin," tambah Rony.
Rony mengatakan ia pernah menjual masker dengan harga Rp 200.000 hingga Rp 600.000 per kotak tergantung jenis dan mereknya. Sedangkan untuk alat swab antigen ia pernah membanderol harga di kisaran Rp 1 juta.
"Kalau dulu Rp 500.000 per box, Sensi. Isi 50 ada yang jual Rp 200.000 - Rp 300.000 dibeli aja sama orang. Banyak yang ditangkap kan begitu, memanfaatkan momen. Rp 300.000, Rp 200.000, Rp 600.000 Sensi, kualitas yang bagus kan, padahal normalnya Rp 18.000," ungkapnya lagi.
Ia menjelaskan, kenaikan harga masker ini sempat mengalami kenaikan karena adanya kelangkaan produk. Akibatnya, banyak calo penjual masker yang menaikkan harga cukup tinggi.
"Dulu kan (harga masker) nggak normal karena tangan ke tangan kan. Jadi pas pandemi semua butuh kan. Takut mati lah ibaratnya. Kalau sekarang kan di pinggir-pinggir jalan Rp 10.000 juga ada yang jual kan," tuturnya lagi.
Senada dengan Rony, pedagang lainnya bernama Anne mengaku penjualan masker saat ini sudah menurun drastis. Kondisi ini sangat berbeda saat awal pandemi.
"Kalau masker sekarang sudah biasa aja penjualannya. Iya, nggak seramai dulu pas pandemi. Pas awal-awal itu kan habis terus," ujarnya.
Meski begitu menurutnya minat masyarakat terhadap masker tak sepenuhnya hilang, hanya mengalami penurunan kembali ke tingkat sebelum pandemi.
"Kan pas pandemi banyak yang mencari, jadi di kitanya habis terus. Kadang . Mungkin karena dulu diwajibkan (pakai masker) kan. Banyak yang nggak mau kena Covid juga kan," jelas Anne.
"Yang mencari (masker) memang sudah sepi, tapi masih ada yang beli. Yah balik kayak sebelum pandemi lah," katanya lagi.
(ara/ara)