Biang Kerok Korut Krisis Pangan hingga Warga Tewas, Gaji Kim Jong Un Disorot

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 19 Jun 2023 07:00 WIB
Kim Jong Un/Foto: REUTERS/KCNA
Jakarta -

Krisis pangan di Korea Utara (Korut) semakin menjadi-jadi hingga banyak warga yang meninggal dunia. Disebutkan krisis ini terjadi usai pemimpin negara itu, Kim Jong Un, menutup perbatasan sebagai respons pandemi COVID-19.

Dikutip dari BBC, Minggu (18/6/2023) kemarin, Korea Utara mulai menutup total pintu perbatasannya pada 27 Januari 2020 hingga saat ini. Kondisi ini membuat banyak makanan dan barang tak bisa masuk.

Padahal Korut merupakan negara yang belum mampu menghasilkan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 26 juta penduduknya. Sebagian besar kebutuhan pangannya didapat melalui impor dari China dan sejumlah bantuan kemanusiaan dari berbagai negara.

Saat itu pemerintah Korut masih sangat mengandalkan impor biji-bijian dari China, pupuk, dan mesin yang dibutuhkan untuk bercocok tanam. Namun semua itu terhenti imbas pandemi dan penutupan perbatasan yang sedari awal sudah sangat ketat di jaga.

Para warganya yang sejak dulu diisolasi dari dunia luar, semakin terkurung di kota mereka. Bahkan para penjaga diperintahkan untuk menembak siapapun bahkan yang mendekati perbatasan.

Akibatnya, krisis pangan yang parah tidak dapat terhindarkan dan tidak sedikit warga negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu mati karena krisis pangan.

Sementara itu, seorang pekerja konstruksi yang tinggal di dekat perbatasan China mengatakan persediaan makanan sangat sedikit di kawasan tempat tinggalnya, sehingga lima orang di desanya telah meninggal karena kelaparan.

"Awalnya saya takut mati karena Covid, tapi kemudian saya mulai khawatir mati kelaparan," kata pria yang diberi nama samaran Chan Ho.

Berapa gaji Kim Jong Un? Cek halaman berikutnya.



Simak Video "Video: Kim Jong Un Resmikan Wisata Pantai Megah di Korut, Tertarik Mampir?"


(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork