Indonesia punya misi besar untuk keluar dari jebakan negara middle income trap alias negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi harus digenjot dan pendapatan masyarakat harus ditingkatkan bila ingin Indonesia bisa menjadi negara dalam kategori upper income alias negara maju.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bilang Indonesia hanya punya waktu 13 tahun lagi untuk berusaha naik level dari negara berkembang. Hal itu berdasarkan proyeksi bonus demografi Indonesia yang mencapai puncaknya di sekitar tahun 2030-an, di masa itu jumlah penduduk produktif di Indonesia menjadi yang paling dominan.
Nah, menurut Jokowi bila dalam 13 tahun ini pemerintah salah mengarahkan haluan, ada ancaman Indonesia akan terjebak sebagai negara berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkali-kali saya sampaikan dalam 13 tahun ke depan ini sangat krusial bagi negara kita. Begitu kita keliru mengarahkan haluan, bisa kita menjadi negara berkembang terus, terjebak dalam middle income trap, jebakan negara berkembang seperti yang saya sampaikan," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawan Bara JP, ditulis Senin (19/6/2023).
Jokowi mengungkapkan banyak sekali negara-negara yang gagal naik level menjadi negara maju dan terjebak jadi negara berkembang. Paling banyak menurutnya di kawasan Amerika Latin.
"Negara di Amerika Latin itu tahun 60-an, tahun 50-an itu sudah menjadi negara berkembang, tapi sampai saat ini tetap masih menjadi negara berkembang. Ada yang justru turun," ungkap Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan Indonesia punya waktu 13 tahun untuk bertumbuh agar tak ikut terjebak seperti negara-negara Amerika Latin. Dia memperingatkan kepemimpinan berikutnya untuk memperhatikan pesan yang dia sampaikan ini.
"Indonesia memiliki kesempatan dalam 13 tahun ini ke depan. Artinya kepemimpinan 2024 sangat menentukan. Kepemimpinan 2029 sangat menentukan, kepemimpinan di 2034 juga sangat menentukan. Kita diberi kesempatan. Kita diberi kesempatan," papar Jokowi.
"Ini yang perlu saya ingatkan agar kita semuanya bekerja keras," tegasnya.
(hal/das)