Pengusaha Sebut RI Defisit Tenaga Kerja Digital

Pengusaha Sebut RI Defisit Tenaga Kerja Digital

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 20 Jun 2023 15:26 WIB
Ilustrasi perlindungan data digital
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Peran dunia usaha dalam mendorong adopsi teknologi dan inovasi serta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangatlah penting. Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, automasi, dan digitalisasi di Indonesia, hal ini semakin meningkatkan pentingnya kolaborasi strategis antara pengusaha dengan seluruh stakeholder untuk memastikan kesuksesan industri 4.0 di Indonesia.

Namun dengan penetrasi ekonomi digital di Indonesia yang tinggi tidak diimbangin dengan pasokan tenaga kerja yang memadai. Dia menyebut bahwa Indonesia kekurangan SDM di bidang teknologi digital.

"Saat ini, kita masih memiliki banyak PR. Penelitian BCG tahun 2022 menemukan baru 22% dari total UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi. Selain itu, keamanan siber juga masih menjadi tantangan, dimana selama periode 2020-2021 tercatat peningkatan cyber threat sebesar +231%. Di bidang sumber daya manusia, Indonesia juga masih kekurangan 400 ribu-500 ribu talenta digital per tahunnya. Padahal pada tahun 2030, diperkirakan kebutuhan talenta digital Indonesia akan mencapai 9 juta orang," kata Arsjad dikutip Selasa (20/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Arsjad melihat, adanya perkembangan teknologi digital informasi yang luar biasa pesat hingga munculnya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bukanlah sebuah tantangan, melainkan sebuah peluang bagi dunia industri untuk meningkatkan efisiensinya. Hal ini mungkin untuk diwujudkan, asalkan ekosistem dan sumber daya manusianya mendukung.

Untuk itu, Arsjad berharap Rakernas Kadin Indonesia bidang Kominfo dapat menghasilkan program kerja yang dapat meningkatkan ekosistem digital dan teknologi 4.0 bagi industri nasional, mendorong pelaku usaha untuk berinovasi di bidang teknologi informasi dan digital, sekaligus menyiapkan talenta digital berkualitas di masa depan.

ADVERTISEMENT

Senada, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan mengatakan Rakernas ini akan merumuskan program kerja dan langkah strategis pelaku usaha yang bernaung dalam Kadin untuk memajukan ekosistem ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan kapasitas serta kualitas talenta digitalnya.

"Teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari dan terus tumbuh. Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah usia produktif di Indonesia dan penetrasi internet yang mencapai 202,6 juta jiwa. Untuk itu, ada empat syarat ekonomi digital bisa berkembang. Pertama adalah SDM, lalu infrastruktur yang merata, dan iklim usaha yang mendukung startup. Selain itu perlu regulasi yang dinamis dan adaptif," kata Yukki.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika, Firlie H Ganinduto mengatakan Rakernas ini dimaksudkan untuk mendorong kesiapan penyelenggara ekosistem industri Kominfo mempersiapkan dan berkontribusi dalam implementasi

UU PDP, serta terus menggenjot inovasi melalui pemanfaatan AI dan pengembangan talenta digital guna menciptakan daya saing sektor IT nasional yang lebih tinggi.

"Pesatnya perkembangan ekonomi digital di Indonesia harus diimbangi oleh infrastruktur digital yang kuat dan adaptif. Jadi memang perlu ada kesinambungan konektivitas jaringan, inovasi digital, talenta digital yang ditopang oleh dukungan pemerintah baik itu melalui regulasi, insentif dan kolaborasi," jelas Firlie.

(das/das)

Hide Ads