Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa harga telur ayam telah mengalami kenaikan. Saat ini harga komoditas itu telah tembus Rp 32.000 per kilogram (kg).
Namun, menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim harga itu masih dalam batas toleransi. Hal ini seiring dengan harga acuan yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional untuk telur ayam Rp 27.000/Kg sampai RP 28.000/Kg.
"Kemudian terakhir harga telur memang masih dalam batas toleransi, contohnya harga telur saat ini rata rata Rp 32.000/kg. Harga acuan dari Bapanas Rp 28.000 memang masih dalam koridor. Untuk beberapa daerah di Indonesia Timur memang harga telur lebih mahal," katanya Isy dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kenaikan harga telur ayam ini telah terjadi karena beberapa faktor, salah satunya harga pakan yang cukup tinggi. Saat bersamaan, kenaikan harga telur ayam disebut tidak memberikan keuntungan bagi peternak.
Kenaikan telur ayam juga pernah terjadi pada dua tahun lalu saat adanya penyaluran bantuan kepada masyarakat. "Ada bantuan yang dilakukan secara rapel waktu itu sehingga persediaan telur menurun dan mengakibatkan harganya naik cukup tajam drastis," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga telur ayam disebut akan stabil dalam dua minggu ke depan.
"Untuk stabil perlu waktu lagi. Indukannya kan nggak cepat, perlu waktu kira-kira, ini sudah 3 minggu mungkin 2 minggu lagi," ungkap Zulhas di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Simak Video: Harga Telur Ayam Terus Meroket!