"IEU-CEPA merupakan komitmen jangka panjang yang dapat ditinjau dan ditingkatkan. Komitmen saat ini akan membangun kepercayaan untuk memperluas perjanjian tersebut di masa depan," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).
Zulhas juga menyampaikan bahwa Indonesia menolak Kebijakan Hijau Eropa (European Green Deal) yang cenderung diskriminatif, parsial, dan kontraproduktif.
Saat ini, terdapat tiga isu antara Indonesia dengan Uni Eropa di WTO, yaitu larangan ekspor nikel Indonesia (DS592), kebijakan Uni Eropa terhadap produk minyak sawit (DS593), serta pengenaan bea masuk imbalan (BMI) dan bea masuk anti-dumping (BMAD) oleh Uni Eropa terhadap baja Indonesia (DS616).
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, Staf Khusus Mendag RI Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan, Staf Khusus Mendag RI Bidang Promosi Perdagangan Dalam Negeri, Hadi Daryanto serta Direktur Perundingan Bilateral Johni Martha.
(ega/ega)