DPR Geram WNA di Bali Pakai Visa Wisata Tapi Ternyata Kerja

DPR Geram WNA di Bali Pakai Visa Wisata Tapi Ternyata Kerja

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 21 Jun 2023 20:15 WIB
Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu (3/5/2023). Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Ilustrasi Turis Asing di Bali - Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Jakarta -

Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dikektur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan Warga Negara Asing (WNA) atau turis asing di Bali kerap kali mempertontonkan aksi yang sewenang-wenang. Politikus Partai NasDem itu meminta Silmy mencari solusi atas permasalahan tersebut.

"Sekarang banyak sekali Pak Dirjen terkait di Bali itu kasus sebenarnya banyak banget dengan WNA. Nah Pak Dirjen bagaimana menyikapi kejadian belakang terakhir baik yang sudah viral maupun tidak viral?" kata Sahroni di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sahroni, pemerintah Indonesia seharusnya bisa lebih tegas dengan hal tersebut. "Memang secara formal kita mengayomi mereka sebagai turis, tapi apakah akhirnya sebagai turis di negara kita dia melakukan semau-maunya?" ucapnya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP I Wayan Sudirta. Selain kerap melakukan pelanggaran asusila, WNA di Bali juga banyak yang bekerja ilegal dengan memakai visa wisata.

ADVERTISEMENT

"Bidang-bidang pekerjaan penduduk asli yang kecil-kecil saja sudah diambil orang asing yang notabene sebagian besar mereka menggunakan visa wisata. Mereka berwisata tapi bekerja, pekerjaannya memelihara babi, orang asing Pak, membuat kacang mede, orang asing Pak, membuat kerajinan di wilayah Sukawati orang asing, menyewakan motor yang jauh lebih murah dari penduduk, orang asing menyewakannya," beber Wayan.

Sebagai orang Bali, Wayan meminta pengawasan keimigrasian di Bali lebih diperketat. Menurutnya, perlu ada terobosan yang tidak biasa-biasa saja.

"Kali ini kami mewakili orang Bali tidak akan diam lagi. Tolong catat ini baik-baik, begitu jumawanya turis-turis karena pengawasan kita jauh dari memadai," ucapnya.

(aid/kil)

Hide Ads