Terpopuler Sepekan

Daftar Panjang Perusahaan Teknologi yang Dihantam Badai PHK 2023

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 24 Jun 2023 13:45 WIB
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Perusahaan teknologi dunia dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun 2023. Hingga pertengahan tahun 2023, sedikitnya sudah ada 21 perusahaan yang melakukan PHK massal.

PHK ini berdampak pada ribuan karyawan di sejumlah raksasa teknologi dunia. Nama perusahaan ternama seperti Google, Amazon, Microsoft hingga Meta turut dilanda badai PHK.

Berdasarkan catatan detikcom, berikut 21 perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK massal hingga Juni 2023 ini:

1. Oracle
Perusahaan pembuat software atau perangkat lunak Oracle melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di unit usaha kesehatan mereka. Diperkirakan ratusan pegawai terimbas PHK massal kali ini. Diketahui, belum lama ini Oracle memang melakukan akuisisi pada perusahaan rekam medis elektronik Cerner senilai US$ 28,3 miliar. Di perusahaan inilah Oracle melakukan pemangkasan karyawan.

Oracle disebut memberikan uang pesangon yang setara dengan empat minggu upah para pekerjanya. Lalu jumlah pesangon ini juga ditambah setara satu minggu untuk setiap tahun masa kerja dan juga pembayaran upah di hari libur.

2. Reddit
Reddit melakukan PHK ke 5% karyawan atau sekitar 90 tenaga kerjanya. Reddit pun menambah deretan perusahaan teknologi di AS yang melakukan PHK. Adapun The Wall Street Journal yang pertama kali melaporkan langkah efisiensi Reddit pada hari Selasa. Mengutip email yang dikirim ke karyawan dari Chief Executive Reddit, Steve Huffman dijelaskan perusahaan juga akan mengurangi perekrutan di sisa tahun ini menjadi sekitar 100 orang dari rencana awal 300 orang.

3. GrubHub
Jasa pesan antar makanan online asal Amerika Serikat (AS) Grubhub melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawannya. Angka itu sekitar 15% dari total tenaga kerjanya. CEO Grubhub Howard Migdal menyebut PHK merupakan keputusan berat yang terpaksa diambil oleh perusahaan. Alasannya, demi bertahan, memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan mitra perusahaan.

"Kami perlu membuat beberapa keputusan sulit untuk memperkuat daya saing kami, memberikan layanan terbaik untuk konsumen dan mitra kami lainnya, dan menjadi sukses untuk jangka panjang," kata Migdal dalam sebuah surat yang diterbitkan untuk karyawan, dikutip dari CNN, Selasa (13/6/2023).

Perusahaan jasa antar makanan online yang berkantor pusat di Chicago ini memang sedang menghadapi persaingan ketat di pasaran. Grubhub merupakan saingan Uber Eats dan Doordash untuk bisnis pengiriman makanan online.

4. Spotify
Spotify melakukan PHK terhadap 200 pekerja, atau setara 2% total jumlah karyawannya. PHK ini menyasar karyawan di department podcast Spotify. "Keputusan yang sulit, tetapi perlu dilakukan untuk menata kembali strategi," tulis perusahaan yang berbasis di Swedia itu, dikutip dari CNN, Selasa (6/6/2023).

Diketahui, Spotify bertaruh besar untuk divisi podcast dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2019, Spotify mendesain ulang aplikasi dan telah menghabiskan lebih dari US$ 500 juta dolar untuk studio penghasil podcast. Namun, perusahaan telah mengurangi jumlah konten eksklusif yang dimilikinya. Kesepakatan dengan profesor sekaligus pengajar, Brené Brown, jurnalis olahraga Jemele Hill, serta dengan Barack dan Michelle Obama akan kadaluarsa.

Langkah PHK ini merupakan yang kedua di tahun ini. Di bulan Januari sekitar 6% tenaga kerja globalnya diberhentikan karena perlambatan belanja iklan.

5. Meta
Pada Maret 2023 kemarin, Meta yang merupakan induk Facebook mengumumkan akan memangkas 10.000 karyawan mereka. PHK massal ini sendiri dilakukan dalam tiga tahap. PHK massal ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh perusahaan, setelah sebelumnya di 2022 Meta memberhentikan lebih dari 11.000 karyawan. Pemangkasan tersebut membuat jumlah karyawan perusahaan turun tajam setelah ada perekrutan besar-besaran sejak 2020.

Secara keseluruhan pemangkasan karyawan paling banyak terjadi pada divisi non-teknik seperti desain konten. Sekitar 4.000 karyawan kehilangan pekerjaan mereka pada April 2023.

Perusahaan mengatakan pemangkasan selanjutnya kemungkinan akan berdampak pada sekitar 490 karyawan di kantor pusat internasionalnya di Dublin, atau hampir 20% dari tenaga kerja Irlandia.

6. Alibaba
Raksasa teknologi asal China, Alibaba, telah melakukan perampingan karyawan pada unit cloud milik mereka. Jumlahnya karyawan yang akan dipangkas mencapai 7% dari total pekerja di unit cloud. Unit cloud Alibaba juga dikabarkan sudah mulai menawarkan pesangon kepada karyawannya. Alibaba sendiri belum memberikan keterangan resmi soal kabar PHK ini.

Namun yang jelas pada Mei ini, Alibaba menang sedang menyusun pendaftaran dan rencana penggalangan dana untuk empat unit bisnisnya. Sebagai bagian dari rencana, layanan cloud-nya yang disebut-sebut menjadi paling besar di China juga akan dijadwalkan akan didaftarkan ke bursa saham tahun depan.

7. LinkedIn
Platform media sosial, LinkedIn akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 716 karyawan dan menutup aplikasi lowongan kerjanya di China. Dikutip dari CNN, Jumat (12/5/2023), CEO LinkedIn Ryan Roslansky mengatakan, keputusan tersebut dibuat di tengah pergeseran perilaku pelanggan dan pertumbuhan pendapatan yang melambat. Hal itu diungkap Roslansky melalui surat yang ditujukan kepada karyawan.

"Kami membuat perubahan pada organisasi bisnis global kami dan strategi China kami yang akan menghasilkan pengurangan peran untuk 716 karyawan," katanya.

Di luar itu, LinkedIn akan menghapus salah satu aplikasinya di China pada 9 Agustus, yakni InCareer. Namun, LinkedIn akan mempertahankan kehadirannya di China termasuk menyediakan layanan bagi perusahaan yang beroperasi di sana untuk mempekerjakan dan melatih karyawan di luar negeri.

8. Shopify
Marketplace asal Kanada, Shopify melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 20% karyawannya. Padahal sebelumnya pada kuartal I 2023 ini pendapatan perusahaan berhasil naik 25% menjadi US$ 1,51 miliar atau Rp 22,181 triliun (Kurs Rp 14.690).

CEO Tobi Lütke mengumumkan PHK dalam sebuah memo kepada karyawan yang diposting di situs web perusahaan. Dia tidak merinci unit mana yang terkena PHK. Namun Shopify diketahui memiliki sekitar 11.600 karyawan dan kontraktor pada 31 Desember. Itu berarti, Shopify akan memangkas sekitar 2.320 orang atau 20% dari total karyawan tersebut.

"Saya menyadari dampak dari keputusan ini menghancurkan kalian, dan saya tidak membuat keputusan ini dengan enteng," tulis Lütke, dikutip dari CNBC, Jumat (5/5/2023).

Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon minimal 16 minggu gaji, ditambah satu minggu gaji untuk setiap tahun masa kerja di Shopify. Selain itu, perusahaan juga memberikan layanan outplacement untuk membantu korban PHK mendapatkan pekerjaan baru.




(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork