Penerimaan Bea dan Cukai Anjlok, Ini Biang Keroknya

Penerimaan Bea dan Cukai Anjlok, Ini Biang Keroknya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 26 Jun 2023 12:44 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berbincang dengan Commisioner of Cikarang Dry Port Erlangga (kiri) dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani (kiri) saat meninjau Cikarang Dry Port (Pelabuhan daratan) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023). Pada Kunjungan tersebut Sri Mulyani meninjau proses distribusi domestik dan ekspor impor dalam rangka pemulihan ekonomi menuju Indonesia maju. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai Mei 2023 sebesar Rp 118,36 triliun. Raihan itu sebesar 39,04% dari APBN, turun sebanyak 15,64% secara year on year (yoy).

Sri Mulyani mengatakan, penerimaan bea dan cukai tumbuh negatif karena beberapa hal.

"Lingkungan global menyebabkan harga komoditas menyebabkan koreksi dan ini terlihat dari bea keluar kita," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terangnya, bea keluar mengalami penurunan sebanyak 67,52%. Selain penurunan harga komoditas, anjloknya bea keluar juga dipicu oleh kebijakan larangan ekspor sejumlah komoditas.

"Sehingga dalam hal ini pertumbuhannya bea keluar memang sangat policy driven dan commodity driven," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, bea masuk mengalami pertumbuhan 7,87%. Menurut Sri Mulyani, hal ini dipicu oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan bea masuk dari komoditas utama yang menopang industri kendaran bermotor.

Berikutnya, untuk cukai mengalami penurunan 12,73%.

"Cukai dalam hal ini untuk hasil tembakau terutama mengalami penurunan 12,73%," ungkapnya.

Lihat juga Video 'Kantor Bea Cukai Tiba-tiba Digeledah Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Emas':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads