Buwas Buka Suara soal Penugasan Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Buwas Buka Suara soal Penugasan Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 26 Jun 2023 19:00 WIB
Dirut Perum Bulog Budi Waseso menggelar jumpa pers di kantornya, Kamis (2/2/2023). Ia mengaku perusahaan sudah untung meskipun minim pada 2021 yakni Rp 267 miliar.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso. (Foto: Dok Bulog)
Jakarta -

Perum Bulog buka suara soal rencana pemerintah menambah impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya belum mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah untuk merealisasikan impor beras itu.

Menurutnya, penugasan resmi harus berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Kementerian/Lembaga terkait. Sampai saat ini rapat tersebut belum dilakukan.

"Kalau pelaksanaannya akan diserahkan ke Bulog, tapi belum lewat Rakortas dengan perhitungan-perhitungan. Rakortas kapan? Belum kan karena belum ada emergency," katanya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang biasa disapa Buwas itu mengatakan, impor beras tambahan itu memang sudah dalam kontrak, tetapi dari antar negara yang dilakukan Kemendag dengan India. Tetapi, dia menerangkan, kontrak itu dilakukan untuk antisipasi saja jika suatu saat Indonesia membutuhkan impor.

"Kontrak itu boleh saja, tetapi belum tentu dilaksanakan. Hanya sesuai kebutuhan. Jadi jangan kita dapat penugasan impor langsung impor. Karena pangan itu bisa bermasalah kalau disimpan lama. (Sebanyak) 1 juta ini untuk ancang-ancang atau antisipasi," jelas Buwas.

ADVERTISEMENT

Bulog sendiri telah mendapatkan penugasan impor sebanyak 2 juta ton tahun 2023 ini untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Tahap pertama impor beras sudah dilakukan demi memenuhi kebutuhan bantuan sosial beras ke seluruh Indonesia.

Buwas mengatakan impor beras 500.000 ton tahap pertama telah penuh dilakukan atau masuk ke Indonesia. Untuk impor 1,5 juta ton beras sisanya, Buwas mengatakan belum dilakukan.

"Belum direalisasikan, karena nanti kalau tiba tiba didatangkan produksi disini banyak nanti gimana? Jadi kalau impor kita dapat kuota 2 juta tapi tidak semerta-merta kita ambil semua karena masih ada produksi dalam negeri," ujarnya.

Saat ini Bulog tengah mengutamakan penyerapan dari dalam negeri untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Penyerapan Bulog sampai saat ini dari dalam negeri mencapai 650.000 ton.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Budi Santoso mengatakan importasi itu akan masuk dalam penugasan ke Perum Bulog.

"Kan Bulog itu nanti, itu sudah ditugaskan ke Bulog. Tinggal MoU-nya bentar lagi selesai terus bisa realisasi," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).

Budi mengatakan saat ini proses pembelian beras dari India itu masih di tahap penyelesaian memorandum of understanding (MoU). Ia memastikan MoU itu akan selesai dalam beberapa hari ini.

"Sebenarnya dari pihak kita sudah selesai tapi tinggal nunggu India. tapi mungkin ini tinggal beberapa hari saja sih selesai. Jadi masih proses bentar lagi selesai. Kalau sudah, tinggal mekanisme impor aja," tuturnya.

Simak juga Video 'Mau Impor Beras Susah, Jokowi Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah':

[Gambas:Video 20detik]

(ada/das)

Hide Ads