Ajak Ibu-ibu Belanja di Pasar, Zulhas: Harganya Ekonomis

Ajak Ibu-ibu Belanja di Pasar, Zulhas: Harganya Ekonomis

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikFinance
Sabtu, 01 Jul 2023 09:40 WIB
Mendag Zulkifli Hasan
Foto: dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/6). Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Zulhas ini mengimbau masyarakat untuk berbelanja ke pasar rakyat. Selain harganya lebih ekonomis, belanja di pasar rakyat juga membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Saya mengimbau, mari ibu-ibu, harga bapok yang paling bagus itu di pasar rakyat atau pasar tradisional. Selain harganya ekonomis, kita juga bisa membantu pedagang-pedagang kecil dan para pedagang UMKM di pasar rakyat," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/7/2023).

Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo kemarin, harga beras medium tercatat Rp 12.000/kg, gula pasir Rp 14.000/kg, minyak goreng curah Rp 14.400/liter, minyak goreng Minyakita Rp 14.000-Rp 16.000/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 19.000/liter.

Sementara itu, harga daging sapi berada di harga Rp 130.000/kg, daging ayam ras Rp 39.000/kg, telur ayam ras Rp 29.000/kg, bawang merah Rp 40.000/kg, tepung terigu Rp 12.000/kg, cabai merah keriting Rp 35.000/kg, cabai merah besar Rp 40.000/kg, cabai rawit merah Rp 25.000/kg, bawang putih kating Rp 35.000/kg, serta bawang putih honan Rp 35.000/kg.

"Harga daging ayam ras yang berkisar Rp 39.000/kg-Rp 40.000/kg memang agak tinggi sedikit, karena standar harganya Rp 38.000/kg. Selain itu, harga telur yang berkisar Rp 29.000/kg-Rp 30.000/kg juga agak tinggi dari harga eceran tertinggi sebesar Rp 28.000/kg. Sedangkan harga bapok lainnya seperti cabai dan bawang putih sudah di bawah," jelasnya.

Zulhas mengatakan kenaikan harga daging ayam ras dan telur tersebut disebabkan kurangnya pasokan. Namun, ia berharap agar harga tersebut dapat normal dalam beberapa pekan ke depan.

"Pada Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam terlalu murah, yaitu sebesar Rp 33.000/kg sehingga merugikan pedagang. Kalau pedagang rugi, sebelum ayam tumbuh besar sudah di-cutting atau dipotong. Akhirnya sekarang terasa agak kurang stoknya. Jika stok kurang, maka harganya naik. Mudah-mudahan dalam jangka waktu 2-3 minggu ke depan, harga sudah bisa normal kembali," pungkasnya.




(prf/ega)

Hide Ads