Busuknya Skema Ponzi yang Bisa Bikin Miskin Mendadak!

Busuknya Skema Ponzi yang Bisa Bikin Miskin Mendadak!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 03 Jul 2023 15:29 WIB
Hacker in hoodie dark theme Hacker in a blue hoody standing in front of a coding background with binary streams and information security terms cybersecurity concept
Ilustrasi Penipuan Online - Foto: Getty Images/sarayut Thaneerat
Jakarta -

Masyarakat harus waspada dengan penipuan online yang tengah marak terjadi di Tanah Air. Banyak penipu yang menggunakan skema ponzi untuk meraup keuntungan dari para korban.

Dengan skema ini, korban akan diberi keuntungan saat awal bergabung. Namun bisa miskin mendadak. Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menjelaskan,dalam beberapa kasus, skema ini seolah menguntungkan para investor yang sudah lama terlibat. Sedangkan mereka yang baru terlibat banyak yang menjadi korbannya.

"Mereka yang baru terlibat banyak yang menjadi korban. Apalagi kalau tak ada rekrutmen baru, akan runtuh dan banyak yang mengadukan kerugiannya," kata Bhima kepada detikcom, Senin (3/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun ada kemungkinan diuntungkan untuk para investor awal, menurutnya skema ini tetap merugikan para investornya. Masyarakat bisa saja terjebak, hingga akhirnya perusahaan tumbang dan uang yang ditanamnya tak dapat ditarik kembali. Selain itu, para investor ini juga bisa jadi tak sadar kondisi hingga ia benar-benar rugi.

"Pasti rugi, karena kita juga nggak tahu apakah kita anggota bagian awal atau anggota bagian terakhir sebelum tutup atau terbongkar (penipuan). Yang diuntungkan siapa? Yang menciptakan skema ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Bhima, apabila sudah sampai ke tahap para korban tersebut rugi dan melaporkannya, kondisi tersebut sudah cukup terlambat. Itu artinya, perusahaan terkait telah menjaring anggota atau investor sangat banyak hingga tingkat kerugiannya pun bisa jadi sangat besar.

"Akhirnya akan terbongkar karena bonus yang diberikan ke para investor dari hasil pemasukan investor baru itu ternyata sudah tak mampu menutup kebutuhan (investor lama). Dan di situ terbongkarnya," jelas Bhima.

Sementara itu, Direktur Segara Institut Piter Abdullah berpandangan, penipuan sudah barang tentu sangat berbahaya. Apalagi, umumnya penipuan skema ponzi ini bersifat masif, memakan banyak korban, serta menyebabkan nilai kerugian yang sangat besar. Menurutnya, penipuan jenis ini juga sulit dideteksi sejak dini.

"Memang sulit mengidentifikasinya sejak dini. Kebanyakan penipuan dengan menggunakan skema ponzi ini baru diketahui adalah penipuan ketika sudah terjadi dan ada korban," kata Piter, saat dihubungi terpisah.

Piter mengatakan, bentuknya pun sangat beragam. Bahkan, penipuan skema ponzi juga pernah digunakan untuk jasa ibadah umroh. Meski demikian, bukan berarti penipuan semacam ini sama sekali tak dapat dideteksi.

"Biasanya penipuan skema ponzi dilakukan dengan menawarkan keuntungan yang sangat besar. Selain itu juga sering menggunakan model Multi level," terangnya.

"Jadi tipsnya adalah kalau ada tawaran apapun, termasuk investasi, apabila tingkat keuntungannya terlalu tinggi dan dilakukan secara massal, misal dilakukan dengan multi level, patut berhati-hati. Sebaiknya dihindari," jelas dia.

(kil/kil)

Hide Ads