Adu Rapor Ekonomi Ganjar Vs Anies, Capres yang Pernah Jadi Gubernur

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 04 Jul 2023 23:44 WIB
Foto: Kolase
Jakarta -

Ganjar Pranowo yang masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) berakhir tahun ini, dan Anies Baswedan mantan Gubernur DKI Jakarta, maju sebagai calon presiden 2024-2029. Kedua capres yang sempat menjadi nakhoda provinsi ini menjadi kerap menjadi perbincangan hangat publik

Ganjar sendiri menjabat sejak tahun 2014, artinya sudah dua periode dia menjadi orang nomor 1 di Jawa Tengah. Sedangkan Anies menjabat 1 periode sejak tahun 2017.

Sebagai kepala daerah keduanya pun memiliki pengalaman untuk mengelola perekonomian wilayahnya. Patut disimak, bagaimana rapor ekonomi kedua sosok ini selama menjabat?

Dalam catatan detikcom, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Jakarta di tahun 2017 atau tahun pertama Anies menjabat mencapai 6,22%, mengalami peningkatan dibanding tahun 2016 yang hanya tumbuh sebesar 5,88%.

Di tahun 2018, ekonomi Jakarta turun tipis dibanding tahun sebelumnya menjadi 6,17%. Pertumbuhan ekonomi Jakarta kembali melambat di tahun 2019. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2019 sebesar 5,89%, lebih rendah dibanding dengan tahun 2018 dan 2017.

Berikutnya, di tahun 2020 atau saat pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta minus 2,36%. Saat itu memang hampir seluruh lapangan usaha mengalami kontraksi kecuali jasa kesehatan, informasi dan komunikasi serta jasa keuangan.

Pemulihan ekonomi Jakarta terjadi di 2021 meski masih dibayangi oleh pandemi, terutama varian Delta. Tahun 2021, perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 3,56% setelah tahun sebelumnya tercatat minus.

Pada 2022, ekonomi Jakarta mulai membaik. Perekonomian di ibu kota tumbuh 5,25%. Meski tumbuh, capaian ini masih di bawah angka pertumbuhan pra pandemi, sebagai perbandingan di tahun 2019 atau sebelum pandemi pertumbuhan ekonomi Jakarta 5,89%.

Bagaimana dengan Ganjar yang memimpin Jawa Tengah dua periode?

Di awal periode menjabat, Ganjar mampu membawa perekonomian Jateng tumbuh ke 5,27% pada 2014. Kemudian, pada 2015 dia mampu membawa perekonomian Jawa Tengah naik tipis menjadi 5,47%.

Namun, di tahun berikutnya nampaknya pertumbuhan Jawa Tengah stagnan. Di tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah turun ke 5,25%, sejak saat itu pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah stabil di angka 5,2-5,3%. Rinciannya, 2017 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah 5,26%, lalu naik tipis di 2018 5,3%. Kemudian pada 2019 kembali naik tipis di 5,36%

Sama seperti Jakarta, di tahun 2020 saat COVID-19 mengancam, ekonomi pun melemah. Di tahun tersebut ekonomi Jawa Tengah terkontraksi di level minus 2,65%.

Namun, pada 2021 perekonomian Jateng kembali bangkit meski belum normal jadi 3,32%. Kemudian pada akhir 2022 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah akhirnya kembali ke level 5 persenan menjadi 5,31%. Data terakhir, perekonomian Jawa Tengah masih tetap tumbuh positif pada triwulan I-2023 sebesar 5,04%.

Catatan buat kedua capres di halaman berikutnya. Langsung klik




(hal/hns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork