Anak Usaha Bakal Bikin Lahan Jumbo BUMN Perkebunan Jadi Lebih Cuan

Anak Usaha Bakal Bikin Lahan Jumbo BUMN Perkebunan Jadi Lebih Cuan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 05 Jul 2023 14:59 WIB
Pekerja menyortir daun teh usai dipetik di perkebunan PTPN VI, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Senin (3/8/2020). PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menyebutkan produksi teh nasional hingga bulan Juni 2020 tercatat sebesar 1.801 ton atau meningkat 52 ton dibanding periode tang sama tahun lalu. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Jakarta -

PTPN Group akan menggabungkan delapan anak usaha, yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV ke dalam PTPN I menjadi Sub Holding SupportingCo. SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi aset dan pengelolaan tanaman perkebunan.

Pengamat pertanian sekaligus Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Ambo Ala mengatakan pembentukan sub holding SupportingCo adalah sebuah terobosan besar dari PTPN Group.

"SupportingCo juga akan menggarap diversifikasi usaha lain dengan memaksimalkan aset perusahaan, sehingga semua aset yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, seperti green business," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambo Ala menambahkan dengan adanya perusahaan khusus pengelola aset, maka lahan-lahan PTPN yang selama ini belum termanfaatkan akibat kendala modal, akan bisa dioptimalkan untuk menopang kinerja PTPN Group.

Sebagai mantan Komisaris PTPN XIV selama 10 tahun, dia mencontohkan PTPN XIV memiliki sekitar 14 ribuan hektare lahan, tetapi dari total lahan itu, selama bertahun-tahun baru dimanfaatkan sekitar 40 persen.

ADVERTISEMENT

"Satu hal yang sangat penting yang dapat diharapkan dari SuportingCo adalah optimalisasi lahan. Banyak sekali aset PTPN yang bisa dipergunakan dan ditingkatkan manfaatnya," jelasnya.

Selain itu, jelasnya, SupportingCo diharapkan dapat juga mengatasi masalah permodalan yang selama ini menjadi kendala beberapa anak usaha PTPN Group untuk berkembang. Dia mengemukakan ada anak usaha PTPN Group yang tidak bisa memupuk secara teratur karena tidak ada dana. Ada yang tidak bisa menyiram tanaman, akhirnya produktivitas rendah.

Namun, dia menilai jika digabung, PTPN yang kuat akan bisa menopang yang lemah, sehingga secara rata-rata kinerja akan positif. Dari sisi manajemen dan struktur organsiasi, jelasnya, penggabungan beberapa anak usaha PTPN dalam satu manajemen juga lebih efisien karena tidak dibutuhkan lagi pejabat-pejabat tinggi di setiap PTPN seperti saat ini.

"Komisarisnya juga tidak perlu banyak-banyak lagi, jadi bisa lebih efisien dari pengeluaran," ujarnya. Secara umum, Ambo Ala mengatakan memandang positif perombakan besar-besaran yang dilakukan terhadap PTPN Group, mulai dari perubahan organisasi hingga restrukturisasi hutang perusahaan.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads