Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi 32% hingga 2030. Namun, upaya untuk menekan emisi ini bukan tanpa tantangan.
Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury menjelaskan, Indonesia punya visi 2045. Untuk mencapai visi tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dipacu 5,7% per tahun.
"Bayangkan tantangan yang harus benar-benar dilalui Indonesia karena kalau tahu targetnya atau visi Indonesia pada tahun 2045, kita harus dapat tumbuh setiap tahun PDB tumbuh sekitar 5,7%," katanya dalam acara bertajuk Indonesia's Transition Toward Net Zero di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pertumbuhan ekonomi 5,7% itu, maka kebutuhan energi yang dibutuhkan akan semakin besar. Di sisi lain, energi berkontribusi pada emisi.
"Jadi bayangkan dalam situasi seperti itu, kapasitas energi perlu digandakan tetapi emisi pada saat yang sama perlu dikurangi sekitar 32%," katanya.
Menurut Pahala, hal ini membutuhkan kontribusi dari semua sektor. Dia mengatakan, salah satu sektor yang dapat berkontribusi pada penurunan emisi ini di antaranya sektor keuangan dan pasar modal.
"Karena jika kita ingin terus meningkatkan kapasitas energi sekaligus mengurangi emisinya, maka akan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Dan kita harus benar-benar memiliki cara yang lebih baik untuk benar-benar membiayai dengan cara yang lebih kreatif untuk benar-benar mampu membiayai ini," terangnya.
"Jadi ambil contoh bagaimana kita bisa meningkatkan kapasitas energi terbarukan di Indonesia. Jelas, itu juga membutuhkan cara yang sangat-sangat kreatif agar kita bisa membiayai," sambungnya.
(acd/ara)