Ada RS Internasional di Bali, Erick Ajak Dokter Diaspora Pulang ke RI

Ada RS Internasional di Bali, Erick Ajak Dokter Diaspora Pulang ke RI

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 06 Jul 2023 20:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berbincang dengan Dirut PP Novel Arsyad (kiri) dan Dirut Pertamina Bina Medika IHC Mira Dyah Wahyuni (kanan) saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, Kamis (6/7/2023). Pembangunan kawasan tersebut diharapkan selesai pada akhir 2023 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Menteri BUMN tinjau KEK Sanur/Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak para diaspora yang berprofesi sebagai dokter untuk pulang ke Indonesia. Mereka diminta bekerja di Bali International Hospital (BIH) atau Rumah Sakit Internasional yang sedang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali.

Erick mengatakan saat ini sudah ada 10 dokter diaspora Indonesia yang mendaftar dan menyatakan siap bekerja jika rumah sakit tersebut beroperasi.

"Ada 10 yang sudah mendaftar dan ini juga akan menjadi tempat pertemuan dokter-dokter Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya," kata Erick kepada wartawan saat mengunjungi KEK Sanur, Kamis (6/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan hadirnya rumah sakit Internasional ini, diharapkan mengurangi jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berobat ke luar negeri. Termasuk para warga negara Asing (WNA) di berbagai negara akan datang berobat ke Bali.

"Masa 2 juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri terus? Ini kita mesti imbangi, tapi bukan berarti kita menyalahkan dokter-dokter yang ada di Indonesia. Ini lah kenapa BUMN mengintervensi bagaimana peningkatan dokter terjadi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Dokter diaspora, orang Indonesia lho yang lulus di sana (luar negeri), yang selama ini nggak bisa pulang, kita panggil pulang," tambahnya.

Sebagai informasi, KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK Kesehatan dan Pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, ethnomedicine botanic garden, serta commercial center. Total lahan seluas 41,26 hektare yang akan diselesaikan bertahap.

"Secara menyeluruh itu selesai di April (2024)," beber Erick.

(aid/ara)

Hide Ads