Ini Alasan Pasar Induk Kramat Jati Masih Sepi Pembeli

Ini Alasan Pasar Induk Kramat Jati Masih Sepi Pembeli

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 10 Jul 2023 14:20 WIB
Pasar Kramat Jati
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai sepi ditinggal pembeli, khususnya di area pasar eceran. Akibatnya tidak sedikit los-los di area ini ditinggal pedagang.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (10/7/23), kondisi pasar secara keseluruhan masih cukup ramai. Namun sebagian besar aktivitas hanya terjadi di area grosir Pasar Induk Kramat Jati.

Berbeda dengan area grosir yang lebih banyak aktivitas kuli dan pedagang, aktivitas di area eceran pasar induk ini terlihat sangat sepi. Selain itu pada area ini ditemui lebih banyak los-los kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang pedagang bawang, Brian, mengaku area ini mulai sepi pembeli sejak awal pandemi covid-19 pada 2020 lalu dan belum pulih hingga saat ini.

"Setelah covid berdampak terus sampai sekarang. Sebelum covid itu masih lumayan. Pas covid kan parah tuh, sampai setelah covid gak pulih-pulih," kata Brian di Pasar Induk Kramat Jati.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Brian mengaku jumlah pembeli sempat mengalami peningkatan saat Lebaran 1444 H kemarin. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. "Lebaran kemarin sebentaran (ramai) habis itu sepi, lebaran haji bentar doang sedikit (ramai) lalu sepi lagi," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang jeruk limo, Sri. Ia mengaku penurunan jumlah pelanggan pasar mulai mengalami penurunan "(ini sehari-hari memang sepi pembeli ya?) iya, ini mulainya dari pandemi aja. Jadi orang belanja tuh jarang yang datang ke pasar," ungkap Sri.

Sri mengaku untuk saat ini pembeli yang mengunjungi pasar hanya para langganan. Itu saja mereka hanya datang kurang-lebih seminggu sekali.

"Orang belanja tuh sekarang cuma telepon titip temannya (untuk membawa barang belanjaan) ntar bayarnya kalau datang. Datangnya paling seminggu sekali," tutur Sri.

"Susah kalau yang gak punya langganan susah sekarang," jelasnya lagi.

(fdl/fdl)

Hide Ads