Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal pembayaran iuran atau cost share untuk proyek jet tempur KF-21 (KFX/IFX) kerjasama Indonesia dan Korea Selatan. Jokowi menyebut bakal menanyakan hal ini ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Adapun hal ini disampaikan usai dirinya meresmikan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
"Mengenai KFX nanti saya tanyakan ke Menteri Keuangan statusnya sampai dimana," kata Jokowi di lokasi, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, dikutip dari detikNews, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga menjelaskan soal Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek jet tempur siluman yang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia, KF-21 Boromae atau yang dikenal sebagai KFX-IFX. Prabowo mengatakan akan melakukan negosiasi ulang terkait hal itu.
"Ya itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka," kata Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).
Prabowo juga berjanji akan memenuhi komitmen Indonesia kepada Korea Selatan terkait iuran proyek KF-21 itu. "Pokoknya kita akan penuhi komitmen-komitmen kita," ujarnya.
Untuk diketahui, persoalan Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek KF-21 Boromae ini sudah berlangsung sejak 2020 lalu. Kala itu, Indonesia dilaporkan menunda pembayaran ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk iuran proyek pengembangan jet tempur dengan Korea Selatan (Korsel).
Indonesia bergabung dengan proyek KF-X itu dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya dan untuk memajukan industri kedirgantaraan. Indonesia disebut setuju menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek 8,8 triliun won (US$ 7,3 miliar) atau sekitar 1,7 triliun won. Tetapi Indonesia dilaporkan gagal membayar sekitar 500 miliar won.
Lihat juga Video 'Prabowo Sebut Permintaan Pesawat CN-235 Tembus 100 Unit':