Zulhas soal Impor 1 Juta Ton Beras dari India: Kalau Stok Kurang Baru Impor

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 11 Jul 2023 17:14 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menjelaskan lagi soal impor beras 1 juta ton dari India. Zulhas menerangkan kerja sama itu akan masuk pada penugasan kepada Perum Bulog.

Seperti diketahui, Perum Bulog mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk mengimpor 2 juta ton beras pada 2023. Beras ini diperlukan untuk cadangan beras pemerintah (CBP).

Zulhas menegaskan penugasan itu tidak serta merta akan dilakukan pembelian. Impor akan dilakukan bertahap sesuai kebutuhan dan jika mendesak.

"Itu bagian dari itu (dari penugasan 2 juta ton), kalau dengan India itu kan MoU saja, artinya kerja sama G to G (government to government) kalau pemerintah memerlukan yang tadi sudah diputuskan, kapan diperlukan, apa kata Bulog," jelasnya dalam Economic Update 2023 di YouTube CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).

Sampai saat ini Perum Bulog baru merealisasikan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk tahap pertama. Zulhas mengatakan secara bersamaan Bulog juga melakukan penyerapan dari petani dalam negeri.

"Kemarin kita putuskan total 2 juta (izin impor), kalau diperlukan. Bulog impor 500.000, menyerap lokal ada 500.000-an juga. Jadi stoknya sudah cukup kita nggak usah impor. Kalau stoknya kurang, baru (impor)," terangnya.

Zulhas juga menerangkan bahwa keputusan impor bukan diputuskan sepihak oleh Kementerian Perdagangan. Terkait impor beras, keputusan melibatkan Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian dan hasil rapat Neraca Komoditas yang melibatkan Kementerian lainnya.

"Impor beras itukan Bapanas, ada Bulog, nanti dirapatkan di neraca komoditas mereka yang minta. Nggak saya. Neraca komoditas diputuskan, perlu. Baru suruh saya. 'Mendag kami mau impor 500.000' 'Silahkan'. Jadi saya pendukung," tuturnya.

"Mereka yang putuskan, Badan Pangan, ada Kementan, kapan panen kan saya nggak tahu, itu urusan Mentan, saya pendukung," tambahnya.

Sebelumnya, Zulhas juga sudah bicara mengenai impor beras 1 juta ton dari India itu. Ia mengungkapkan hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi atas dampak cuaca panas ekstrim atau El Nino.

Dia menyebutkan pihaknya sudah MoU dengan India, jadi sewaktu-waktu Indonesia bisa membeli beras tersebut. "Tapi harga sudah diikat sudah G2G antara pemerintah dengan pemerintah, kita sudah pesan 1 juta (ton)," tambahnya.

Namun saat itu Zulhas menyebut rencana importasi tersebut dilakukan di luar penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk impor beras 2 juta ton sepanjang 2023.

Kemudian, ketika dipastikan lagi ke Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Budi Santoso, ia mengatakan importasi itu akan masuk dalam penugasan ke Perum Bulog.

"Kan Bulog itu nanti, itu sudah ditugaskan ke Bulog. Tinggal MoU-nya bentar lagi selesai terus bisa realisasi," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).




(ada/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork