Luhut Sebut RI Mau Impor Sapi & Kedelai dari Afrika, Kemendag: Penjajakan

Luhut Sebut RI Mau Impor Sapi & Kedelai dari Afrika, Kemendag: Penjajakan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 14 Jul 2023 13:51 WIB
Ilustrasi sapi di kandang kelompok peternak sapi Kapanewon Srandakan, Bantul.
Ilustrasi Sapi - Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut pemerintah Indonesia berencana untuk mengimpor sapi dan kedelai dari Afrika Selatan. Rencananya, impor dari negara itu masing-masing 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai.

Menanggapi hal itu, Kementerian Perdagangan mengatakan rencana impor itu baru masuk tahap penjajakan. Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menjelaskan penjajakan itu bukan hanya dari Afrika Selatan saja, tetapi juga dengan negara lain seperti Meksiko.

"Impor sapi Afrika, penjajakan. Karena kan biar kita tidak tergantung dengan Australia," kata Suhanto ditemui di Kementerian Perdagangan, Jumat (14/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan cuma di Afrika, tetapi juga kita menjajaki dengan Meksiko, agar kita bisa stabilisasi harga," lanjutnya.

Penjajakan dilakukan untuk melepas ketergantungan impor sapi dari Australia. Karena selama ini Indonesia merupakan langganan impor dari negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Suhanto mengungkap Indonesia harus mencari alternatif selain Australia karena harga sapi di negara itu tengah meningkat. Peningkatan harga itu dikhawatirkan mengerek harga sapi di dalam negeri.

"Karena kita tahu harga naik terus sehingga mempengaruhi harga dalam negeri," jelasnya.

Suhanto belum bisa memastikan kapan sapi impor itu akan masuk ke Indonesia. Karena pemerintah dan pelaku usaha yang terlibat harus memastikan negara mana yang akan menjadi importir dan harus sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Indonesia.

Sementara impor kedelai sebanyak 300.000 ton, Suhanto mengatakan impor tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan produksi tempe dan tahu. Kedelai ini juga dicarikan alternatif importir lain selain Brazil dan Amerika.

"Sementara ini kedelai kita konsentrasi untuk kebutuhan konsumsi ya, pedagang tahu tempe. Selama ini kita tahu juga impor dari Brazil, Amerika. Agar harga stabil kita mencari sumber-sumber lainnnya," tutup dia.

Dalam data Badan Pusat Statistik impor daging sapi memang terbesar dari Australia, pada tahun 2021 besarannya mencapai 122.863,5 ton. Indonesia juga mengimpor dari India 84.954 ton, Amerika Serikat 25.961, hingga Selandia Baru 17.985.

Untuk impor kedelai, Indonesia paling besar mengimpor dari Amerika Serikat mencapai 2 juta ton per tahunnya. Selain itu juga dari Kanada, untuk 2022 mencapai 287.991 ton. Kedua negara itu jadi yang terbesar, di antara negara lainnya yakni Argentina, Brazil, Malaysia, Prancis, India, dan lainnya.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap ada kesepakatannya terkait impor sapi dan kedelai dengan Afrika Selatan. Rencananya, Indonesia berencana melakukan impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai.

Hal merupakan hasil dari kehadirannya ke Afrika Selatan adalah untuk memberikan kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri KTT BRICS.

"Dalam KTT ini nantinya diharapkan akan terjadi kesepakatan terkait impor sapi dan kedelai yang akan ditandatangani pada saat kunjungan ini. Sebagai langkah awal, kami sedang mengeksplorasi potensi kerjasama impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan," ujar Luhut.

(ada/kil)

Hide Ads