Produsen ponsel pintar (smartphone) asal China, Xiaomi, berencana untuk menggenjot penjualan mereka di India. Mereka juga akan merekrut 12.000 tenaga penjual atau sales. Hal ini dilakukan perusahaan untuk menyaingi penjualan smartphone Samsung di negara itu.
Melansir dari Reuters, Minggu (16/7/2023), dalam beberapa tahun terakhir Xiaomi diketahui terus berupaya untuk meningkatkan penjualan smartphone mereka secara online melalui situs-situs seperti Amazon dan Flipkart Walmart.
Meski begitu, strategi ini ternyata tidak cukup efektif bagi Xiaomi untuk mengalahkan penjualan Samsung di India. Sebab di negara itu pangsa pasar penjualan smartphone secara online hanya sebesar 44%, sedangkan sisanya berasal dari toko offline.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi pasar kami di offline jauh lebih rendah daripada online," kata kepala Xiaomi di India, Muralikrishnan B.
"Di pasar offline kami memiliki kompetitor (samsung) lain yang telah melakukan eksekusi (penjualan) dengan cukup baik dan memiliki pangsa pasar yang lebih besar," tambahnya.
Diketahui saat ini hanya 34% penjualan Xiaomi di India yang berasal dari toko offline, sedang sisanya dari online. Berbeda dengan mereka, Samsung saat ini diketahui mendapatkan 57% penjualannya dari toko offline dan sisanya dari penjualan online.
Berkat itu saat ini Samsung kini mendominasi sekitar 20% pasar smartphone di India, sedangkan Xiaomi hanya memiliki pangsa pasar sebanyak 16%.
Untuk itu Xiaomi berencana untuk menaikkan jumlah jaringan toko yang dimilikinya di India menjadi lebih dari 18.000 gerai. Selain itu mereka juga akan meningkatkan jumlah sales penjual hingga 3 kali lipat atau sebanyak 12.000 penjual.
"Xiaomi berencana untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga penjualan di toko offline yang memikat, menawarkan, dan menjual ponsel kepada calon pembeli di dalam gerai. Perusahaan menargetkan kenaikan jumlah (sales) sebesar tiga kali lipat menjadi 12.000 orang pada akhir tahun depan," kata Muralikrishnan.
(kil/kil)