India Mau Setop Ekspor Beras, RI Kena Imbas?

India Mau Setop Ekspor Beras, RI Kena Imbas?

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 18 Jul 2023 07:30 WIB
Pemerintah berencana impor beras 1 juta ton. Dirut Perum Bulog Budi Waseso pun buka-bukaan soal kondisi ratusan ribu ton beras impor yang belum terpakai.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama

Iqbal menyebut, impor beras tahap dua ini dibeli dari tiga negara dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan. "Nggak ada (dari India), itu Thailand Vietnam dan Pakistan. Sudah mulai masuk sudah hampir selesai," jelasnya.

Artinya secara total impor beras, yang sudah masuk di Indonesia sebesar 700.000 ton sampai 800.000 ton. Targetnya sampai akhir tahun, Bulog bisa merealisasikan impor sebanyak 2 juta ton sesuai penugasan dari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya terus terusan itu, artinya kan keseluruhan wilayah langsung. Kurang lebih yang sudah masuk itu lebih 700.000 sampai 800.000. Itu kan 2 juta, ya sudah bertahap kita juga kita sampaikan bertahap," jelasnya.

Perum Bulog mendapatkan tugas mengimpor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023. Importasi ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Karena Bulog mendapatkan amanah agar memiliki stok di akhir tahun 1,5 juta ton.

ADVERTISEMENT

Impor yang sudah dilakukan pada tahap pertama sebesar 500.000 ton yang dibeli dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan India. Impor ini dilakukan pada awal tahun 2023 untuk kebutuhan bantuan sosial beras selama tiga bulan.

Sebagai informasi, pemerintah India berencana untuk melarang ekspor semua jenis beras non-Basmati. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan gejolak harga yang terjadi di negara tersebut.

Mengutip Bloomberg, Senin (17/7/2023) menurut sumber, saat ini India sedang khawatir kenaikan harga beras di dalam negeri akan memicu naiknya angka inflasi. Oleh sebab itu kebutuhan dalam negeri harus diutamakan agar harga bisa tetap terkendali.

Langkah ini diyakini bisa menurunkan harga komoditas di dalam negeri. Namun ada risiko harga di dunia melambung. Harga beras eceran di New Delhi telah naik sekitar 15% tahun ini sementara harga rata-rata nasional naik 8%, menurut data dari kementerian pangan.


(ada/ara)

Hide Ads