Perusahaan Teknologi Properti Lamudi PHK Karyawan!

Perusahaan Teknologi Properti Lamudi PHK Karyawan!

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 18 Jul 2023 10:12 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Perusahaan teknologi di bidang properti, Lamudi, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa departemen. Pengurangan karyawan ini dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi untuk mencapai keberlanjutan bisnis jangka panjang perusahaan.

CEO Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan pengambilan keputusan untuk melakukan restrukturisasi bukanlah hal yang mudah namun penting bagi perusahaan agar dapat terus memberikan dan mengembangkan penawaran yang terbaik bagi pengembang, bank, maupun 30.000 agen properti yang bekerja sama.

"Dengan ini, Lamudi dapat terus menghadirkan layanan yang kompetitif sebagai perusahaan properti teknologi terdepan di Indonesia," kata Mart dilansir dari Antara, Selasa (18/7/2023).

Bagi karyawan yang terdampak dalam restrukturisasi ini, perusahaan berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik, berupa dukungan finansial, kesehatan yang lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku dan program out placement untuk membantu karyawan menemukan pekerjaan berikutnya.

Perusahaan melakukan PHK ini per 17 Juli 2023 atau kemarin. Meski demikian, manajemen tak merinci jumlah karyawan yang terdampak PHK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dua tahun terakhir, perusahaan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan mencatat kenaikan jumlah pelanggan berbayar sebesar 185 persen, serta peningkatan pendapatan sebesar 88%.

Optimalisasi yang dilakukan saat ini bertujuan agar perusahaan dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi. Lamudi Indonesia sendiri telah berdiri sejak Februari 2014 dan diakuisisi oleh Dubizzle Group (semula EMPG) pada tahun 2020.

Pada awal tahun 2022, Lamudi mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia di mana kedua platform kini bersama-sama melayani lebih dari 22 juta pengunjung dan menerima lebih dari 1,35 juta listings properti baru setiap bulannya. Akuisisi ini juga menjadikan Lamudi sebagai perusahaan teknologi properti(proptech)terbesar di Indonesia.

Kondisi suram atau tech winter masih dialami sejumlah startup di Indonesia sejak 2022 hingga tahun 2023 ini. Sejumlah startup yang tercatat telah melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK diantaranya Xendit, Carsome, Shopee Indonesia, Grab, Tokocrypto, Zenius, JD.ID, Grab, GoTo, Ajaib, Sirclo, Glints, hingga Bibit.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads