Penggunaan sistem pengendalian lalu lintas cerdas berbasis Artificial Intelligent (AI) di Indonesia tengah menjadi perbincangan. Beberapa perusahaan pun menawarkan jasa ini termasuk PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TKDN).
Teknologi AI milik TKDN sendiri beberapa waktu diuji coba di Simpang Tugu Wisnu Manahan dan Simpang Sumber Girimulyo Kota Solo, Jawa Tengah.
TKDN mengklaim Intelligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas miliknya mampu membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah. Sebab sistemnya telah dilengkapi dengan teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 dan teknologi AI Predictive Modelling.
Kabar terbaru, sistem ini sedang dalam tahap Verifikasi, Validasi & Evaluasi (VV&E) oleh organisasi non-profit, Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia), agar dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan masterplan yang telah dimiliki oleh ITS Indonesia dalam pemenuhan teknologi yang tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Dalam waktu dekat, ITCS dengan teknologi AI kami akan mendapat sertifikasi dari ITS untuk selanjutnya dapat kami implementasikan ke kota-kota lainnya di Indonesia. Kami pun telah melakukan uji coba ITCS ini di kota Solo selama kurang lebih 3 bulan sehingga kami bisa pastikan bahwa teknologi ini dapat menyesuaikan dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia," jelas Direktur Utama PT TKDN David Santoso dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/7/2023).
Teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 yang digunakan oleh PT TKDN mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap kaki simpang sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari. Kamera yang berfungsi juga sebagai detektor dipasang pada masing-masing kaki simpang untuk menginformasikan kepada kontroler mengenai kondisi lalu lintas dan menghitung jumlah volume kendaraan (vehicle counting) secara real time.
Beberapa fitur dari ITCS yang telah diuji coba dan akan tersertifikasi, yaitu:
1. VIP Green Wave (Emergency Vehicle, VVIP Vehicle, dst)
Deteksi kendaraan yang sudah ditentukan berdasarkan ANPR (Automatic Plate Number Recognition) dan Jenis Kendaraan agar bisa mendapatkan prioritas lampu hijau di 2 simpang yang dilewati secara berurutan.
2. Bus Priority
Fitur ini mendeteksi bus berdasarkan ANPR dan Jenis Kendaraan agar mendapat prioritas lampu hijau serta mampu menghindari kendala jika terdeteksi lebih dari 1 bis yang lewat secara bersamaan karena menggunakan sistem first come first serve.
3. Actuated (Full Reaction)
Memberikan informasi kepada kontroler jika kondisi di simpang terpantau padat atau membutuhkan green time lebih panjang.
4. Self Adaptive
Kamera akan memberi informasi kepada kontroler secara realtime jika simpang memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi agar mendapat lampu hijau lebih lama atau mempercepat lampu merah di simpang lainnya.
5. Coordinated Green Wave
Fungsi ini untuk mengkoordinasikan lampu hijau antar simpang sehingga lalu lintas lebih lancar dan menghindari penumpukan kendaraan di simpang selanjutnya.
"Kelebihan lainnya, sistem ini menggunakan kamera deteksi yang sudah dilengkapi dengan IR Light sehingga tetap bisa menjalankan semua fitur tersebut di malam hari dengan tangkapan lalu lintas yang lebih jelas," sambung David.
(das/eds)