Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimistis bisa mengejar target investasi Rp 1.400 di tahun politik. Hanya saja, Bahlil berpesan agar suhu politik jangan terlalu panas.
"Jadi Insyaallah (tercapai), yang penting gejolak politiknya nggak terlalu kencang," katanya di kantornya di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, mengurus investasi harus memiliki strategi di luar kelaziman. Adapun saat ini, realisasi investasi hingga semester I 2023 sudah mencapai Rp 678 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, kata dia, puncak masuknya investasi ada di kuartal ke 4 atau di akhir tahun.
"Dan sekarang realisasi kita hampir 50% kan. Dan biasanya peak-nya di Q4," lanjutnya.
Bahlil berpesan, kalaupun ada dinamika politik maka jangan terlalu bergejolak. Menurutnya politik harus dinikmati karena bagian dari seni.
Adapun sektor yang bakal diandalkan adalah pertambangan melalui hilirisasinya. Bahlil juga menyebut akan mendorong investasi di luar nikel, salah satunya pasir kuarsa. Dirinya membuka opsi untuk menyetop ekspor pasir silika atau pasir kuarsa. Indonesia disebut ingin mengelola pasir kuarsa secara optimal.
"Kita pingin pasir kuarsa dikelola, mungkin tidak menutup kemungkinan ke depan kita juga pertimbangkan untuk kita larang ekspor juga. Ya terserah orang mau protes kita protes aja. Masa negara kita nggak boleh maju-maju," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Bahlil menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia mulai mencari investor di luar sektor nikel dan timah. Menurutnya pasir kuarsa punya prospek yang bagus, dan cadangan pasir kuarsa di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.
Adapun pasir kuarsa adalah bahan baku untuk membangun kaca dan panel surya. Bahlil melihat hal ini sebagai peluang, apalagi energi hijau mulai digencarkan di dunia.
"Ke depan ini dunia kan green energy, pasti membutuhkan ini. Nah perusahaan Xinyi ini perusahaan terbesar di dunia. Dia menguasai market share dunia 20%," tuturnya.
(hns/hns)