Biaya Hidup Makin Mahal, Serikat Pekerja Jepang Minta Pengusaha Naikkan Gaji

Biaya Hidup Makin Mahal, Serikat Pekerja Jepang Minta Pengusaha Naikkan Gaji

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 21 Jul 2023 22:36 WIB
Ilustrasi pekerja Jepang
Ilustrasi pekerja di Jepang.Foto: (iStock)
Jakarta -

Serikat pekerja terbesar di Jepang, Rengo, mendesak para pengusaha untuk menaikkan gaji karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu para pekerja mengatasi inflasi dan kenaikan biaya hidup di Negeri Sakura itu.

Melansir dari Reuters, Jumat (21/7/2023), permintaan ini diajukan Rengo usai para pengusaha sepakat untuk menaikan gaji rata-rata karyawan mereka hingga 3,85% di tahun ini. Dengan kenaikan ini, para pekerja di Jepang bisa mendapatkan kenaikan gaji hingga 10.560 yen atau sekitar Rp 1,11 juta (kurs Rp 106/yen Jepang)

Kenaikan upah tersebut merupakan yang tertinggi di Jepang dalam 30 tahun terakhir. Meski begitu, para pekerja Negeri Sakura itu merasa kenaikan upah ini masih belum cukup besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut mereka, inflasi harga yang terjadi dalam setahun terakhir membuat biaya hidup mahal. Sehingga meski mereka mendapatkan kenaikan gaji, besarannya dinilai tidak cukup untuk mengatasi kenaikan harga yang ada.

"Ada beberapa industri yang tidak melihat kenaikan upah ini dapat membantu secara substansial dan upah riil tetap berada di bawah tekanan kenaikan harga," kata Presiden Rengo Tomoko Yoshino.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, rencananya serikat pekerja akan kembali berembuk untuk meminta para pengusaha agar dapat menaikan upah karyawan mereka pada 2024 mendatang. Rencananya perembukan ini dikabarkan akan berlangsung pada Oktober mendatang.

Dengan begitu pada akhir tahun 2023 ini Rengo dapat menetapkan besaran permintaan kenaikan upah pekerja ke para pengusaha. Harapannya para pengusaha ini dapat memutuskan besaran kenaikan upah karyawan pada Maret 2024.

"Sangat penting untuk terus meningkatkan besaran upah (para pekerja di Jepang) dan kami harus melanjutkan upaya (permintaan kenaikan upah) seperti itu dalam penawaran kenaikan upah di 2024 kami," jelasnya lagi.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads