Luhut Pamer Capaian Ekonomi RI ke Media AS: Inflasi Terendah Sepanjang Sejarah

Luhut Pamer Capaian Ekonomi RI ke Media AS: Inflasi Terendah Sepanjang Sejarah

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 22 Jul 2023 09:30 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman
Foto: Muhammad Ridho: Menko Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Kepada Peter Goodman, Luhut juga membeberkan keuntungan larangan ekspor nikel. Menurutnya, salah satu keuntungan larangan ekspor sebetulnya bakal menguntungkan negara maju juga. Sebelumnya memang banyak negara maju protes soal kebijakan larangan ekspor nikel. Bahkan, kebijakan itu sempat digugat di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

Adapun keuntungan yang dimaksud Luhut adalah negara maju macam Amerika Serikat dan lain sebagainya bakal bisa lebih mudah mendapatkan akses terhadap suplai material baterai lithium. Pasalnya, larangan ekspor dilakukan bukan untuk memproteksi nikel yang melimpah sumber dayanya di Indonesia untuk digunakan oleh negara lain. Namun, nikel akan diproses untuk menjadi barang jadi dan negara lain bisa juga menggunakannya.

"Kami ingin negara maju memahami satu hal yang penting, larangan ekspor nikel yang kami putuskan saat ini secara tidak langsung sebenarnya mempermudah Amerika dan negara lainnya untuk mendapatkan akses terhadap suplai material lithium baterai dari nikel," ungkap Luhut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi Indonesia saat ini sudah memiliki teknologi HPAL yang dapat mengelola nikel kadar rendah menjadi bahan utama baterai lithium yang bakal banyak digunakan untuk baterai kendaraan listrik.

Lagipula, menurut Luhut ekspor nikel ore atau nikel mentah tidak efisien. Secara langsung dia mengatakan ke Peter Goodman bila nikel diekspor dalam bentuk ore, justru kandungannya nikelnya sangat kecil, cuma 2% dalam tiap satu ton ore.

ADVERTISEMENT

"Ini tidak efisien. Nikel ore isinya lebih banyak air dan tanah saja, kandungan nikel hanya 2%," turur Luhut dalam potongan video yang dibagikannya.

Selain itu, saat larangan ekspor diberlakukan, Indonesia juga menikmati manfaat besar pada peningkatan jumlah ekspor. Hal ini terjadi karena hasil olahan nikel mentah harganya lebih mahal.

Maka dari itu, produk turunan nikel saat diekspor jumlah pemasukannya kepada negara lebih besar, bila diekspor mentah pendapatan negara cuma US$ 2,1 miliar ketika sudah diolah pendapatan negara menjadi US$ 33 miliar.


(hal/hns)

Hide Ads