Soal Efisiensi Transformasi PTPN, Dirut: Tak Selalu Kurangi Hak Orang

Soal Efisiensi Transformasi PTPN, Dirut: Tak Selalu Kurangi Hak Orang

Erika Dyah - detikFinance
Sabtu, 29 Jul 2023 10:36 WIB
PTPN
Foto: Tangkapan Layar 20detik
Jakarta -

Efisiensi menjadi bagian dari transformasi yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai induk dari Holding Perkebunan Nusantara. Namun dalam melakukan efisiensi, PTPN tidak mengurangi hak orang lain, terutama para pekerja dan mitra lokal.

"Ketika bicara membangun sistem bagaimana untuk meningkatkan efisiensi, itu tidak selalu mengurangi hak orang," ungkap Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani dikutip dari Blakblakan detikcom, Sabtu (29/7/2023).

Terkait efisiensi, Abdul Ghani menjelaskan pihaknya lebih fokus mengurangi biaya-biaya (cost) yang tidak penting hingga struktur cost membaik. Selain itu, ia mencontohkan salah satu efisiensi yang dilakukan PTPN terkait pengangkutan tandan buah segar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu kontrak itu cuma 6 bulan. Itu kan kita kolaborasi dengan para mitra-mitra lokal. Karena kontraknya 6 bulan, maka mitra kita itu nggak bisa beli mobil. Kalau dia ngambil mobil yang baru, leasing itu ya kalau nanti diperpanjang. Jadi itu kita ubah. Kita ubah menjadi 3 tahun. Dia bisa ngambil ke leasing," terangnya.

Ia menambahkan efisiensi yang dilakukan pihaknya juga lebih fokus mengikuti SOP yang berlaku.

ADVERTISEMENT

"Apa yang ditulis diatur di SOP, jalankan, selesai," tambahnya.

Lebih lanjut, efisiensi dalam transformasi PTPN juga meliputi fokus pengelolaan PTPN sebagai holding perkebunan. Dengan hadirnya holding ini, Abdul Ghani mengatakan seluruh kewenangan strategis diserahkan kepada holding. Mulai dari pengadaan, pemasaran, isu-isu strategis, hingga sumber daya manusia. Hal tersebut menurut Abdul Ghani memberi hasil yang luar biasa.

"Itu luar biasa. Jadi luar biasa hasilnya," ungkapnya.

Abdul Ghani menambahkan kewenangan holding tak sebatas pada hal-hal strategis, tapi kemudian lebih fokus pada peran operating. Untuk mendukung langkah efisiensi ini, pihaknya juga mengundang konsultan dari Boston Consulting Group (BCG).

Kinerja Positif PTPN

Diketahui, transformasi yang dilakukan PTPN terus membuahkan hasil positif, salah satunya tampak dari kinerja keuangan positif di tahun 2022 yang mencatatkan laba bersih konsolidasi mencapai Rp 6,02 triliun.

PTPN juga terus memantapkan pembentukan tiga subholding baru lewat konsolidasi anak usaha demi fokus mengelola bisnis dengan baik. Dengan adanya konsolidasi ini, 14 unit bisnis PTPN yang tersebar di Indonesia dapat fokus menggarap komoditas tertentu agar memberi capaian yang lebih baik.

Sebelumnya, PTPN dipisahkan berdasarkan letak geografis, mulai dari PTPN I di Aceh hingga PTPN XIV di Sulawesi untuk wilayah Indonesia timur. Sebelum menjadi 14 perusahaan, jumlah sebaran perusahaan perkebunan lebih granular lagi, yakni mencapai lebih dari 30.

Dengan adanya rencana konsolidasi, PTPN akan mendorong fokus dan efisiensi kinerja pada subholding PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo. Subholding PalmCo merupakan gabungan PTPN III, V, VI, dan XIII ke dalam PTPN IV yang akan fokus mengurus komoditas kelapa sawit.

Sedangkan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I atau nantinya dikenal sebagai Sub Holding SupportingCo. Selain itu, akan dilakukan juga konsolidasi perusahaan perkebunan tebu dalam satu entitas bernama SugarCo atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).




(akn/akn)

Hide Ads