Ajang World Superbike (WSBK) wacananya bakal dihapus dari event di Sirkuit Mandalika. Pasalnya, gelaran balap motor ini dinilai membuat rugi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) lewat pengelola Sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Direktur Operasi Troy Reza Warroka buka-bukaan soal perkembangan wacana penghapusan ajang WSBK ini. Menurutnya, sampai saat ini pihaknya dan Kementerian BUMN masih perlu melakukan evaluasi untuk gelaran WSBK.
"Sesuai Pak Menteri, semua masih dalam proses evaluasi. Kita ini kan bicara business to business. Dalam bisnis ada untung ada rugi. Kita sama-sama harus evaluasi, bagaimana ini bisa berikan dampak tak cuma Mandalika," kata Troy ditemui di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini, menurutnya belum ada kejelasan apakah ajang ini bakal diteruskan atau tidak. Yang pasti pihaknya masih melakukan evaluasi mendalam soal hal ini.
"Jadi kalau ditanya itu dibatalkan apa nggak, kami ikut tegak lurus dengan apa yang disampaikan pak Menteri BUMN. Semua dalam proses evaluasi," ujar Troy.
"Kembali ke WSBK, semua masih proses evaluasi, kalau ditanya apakah batal apa tidak, ini proses. Proses evaluasi panjang nggak sehari dua hari," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Pariwisata dan Aviasi InJourney Maya Watono menambahkan kerugian yang terjadi memang wajar terjadi. Pasalnya ajang balap International memang merupakan hal baru di Indonesia.
Menurutnya trial and error memang perlu, maka beban-beban berlebih pasti akan terjadi. Namun, pihaknya pasti melakukan penyempurnaan sehingga semua ajang akan menguntungkan.
"Memang mau nggak ini semua harus dibuat dulu dari awal, jadi memang ada pain seperti itu. Dan kita harus membuat bisnis model yang tepat, memang ada trial and error, dan harus menghasilkan sesuatu yang komersial dan menguntungkan. Pada akhirnya kita belajar," beber Maya di tempat yang sama.
Lebih lanjut, menurutnya semua proyek yang ada di Mandalika adalah proyek jangka panjang. Bisa jadi Indonesia akan menerima buah kesuksesan dan keuntungan besar baru di 5-10 tahun mendatang. Yang jelas menurutnya semua hal yang dilakukan tidak berarti sia-sia meskipun menimbulkan kerugian.
"Tapi ini adalah proyek jangka panjang seperti haknya kawasan Mandalika, ini bukan project satu dua tahun, tapi sustainability, mungkin 5-10 tahun baru kita lihat dampaknya 100%," tegas Maya.
Dalam catatan detikcom, sudah dua kali Sirkuit Mandalika digunakan untuk menggelar ajang balap motor dunia sekelas WSBK. Sayang, event berskala internasional itu justru tidak membuat perusahaan pengelola Sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untung. MGPA justru disebut-sebut tengah rugi karena menyelenggarakan WSBK.
Untuk memulihkan kondisi merugi itu, Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia InJourney berencana untuk menghapus WSBK dalam kalender balap di Mandalika.
"Kerugian terbesar itu dari WSBK bukan dari MotoGP, MotoGP dia bisa melakukan biaya operasionalnya tertutup. Tapi yang WSBK ini dia menunjukkan kerugian," kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, sebagaimana disiarkan dalam Youtube Komisi VI.
Bahkan Menteri BUMN Erick Thohir pun ikut buka suara menanggapi masalah kerugian yang terjadi dari ajang WSBK. Dia mengakui, ada beberapa event yang memang memberatkan di Mandalika.
Meski demikian, Erick Thohir menekankan, akan mempertahankan MotoGP. Sebab, ajang ini berkontribusi positif pada citra Indonesia.
"Ada beberapa event yang saya rasa memang misalnya memberatkan ya kita negosiasi ulang, itu hal yang biasa," katanya di Kompleks DPR Jakarta, Kamis (15/6/2023) yang lalu.
(hal/rrd)