Mengenal Lobster Air Tawar dan 8 Cara Budidaya untuk Pemula

Mengenal Lobster Air Tawar dan 8 Cara Budidaya untuk Pemula

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Minggu, 30 Jul 2023 06:24 WIB
Bayu Firmansyah memilih pulang ke kampung halamannya di Pekalongan setelah usahanya di Jakarta ambruk karena pandemi. Kini dia melakukan budidaya lobster tawar.
Foto: Robby Bernardi
Jakarta -

Budidaya lobster air tawar merupakan salah satu bisnis rumahan yang masih menjanjikan dan berpotensi menghasilkan cuan. Cara beternak lobster air tawar ini sebenarnya mudah, tapi memang harus dipelajari dengan serius.

Dalam artikel ini kita akan mengenal apa itu lobster air tawar, seperti habitat, karakteristik, dan kebiasaannya. Selain itu, kita ulas 8 cara budidaya lobster air tawar untuk pemula.)

Mengenal Lobster Air Tawar

Lobster air tawar termasuk dalam kelompok Crustacea. Namun udang ini hidup di air tawar. Ada tiga famili, yaitu Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini penjelasan tentang lobster air tawar yang dilansir dari buku Lobster Air Tawar: Komoditas Perikanan Prospektif oleh Yade Sukmajaya dan I Suharjo:

Habitat

Habitat asli lobster air tawar ini adalah di danau, rawa, atau di sungai yang berada di pegunungan.

ADVERTISEMENT

Lobster air tawar juga bersifat endemik, sehingga terdapat spesifikasi khusus yang ditemukan di daerah tertentu.

Lobster air tawar jenis Astacidae dan Cambaridae banyak ditemukan di belahan dunia utara.

Sedangkan Parastacidae menyebar di belahan bumi selatan, seperti Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Di Indonesia, jenis ini ditemukan di Indonesia bagian timur,

Karakteristik

Berikut ini sejumlah karakteristik atau ciri-ciri khusus dari lobster air tawar:

  • Proses siklus hidup lobster air tawar seluruhnya terjadi di air tawar.
  • Lobster air tawar memiliki sistem pengeraman telur sejak dari pengembangan sampai menetas.
  • Pengasuhan benih dilakukan sejak benih masih mempunyai kuning telur sampai berbentuk juvenil berukuran dan umur tertentu.

Tingkah Laku

Tingkah laku lobster air tawar bisa dilihat dari cara makan dan cara berkembang biak.

1. Kebiasaan Makan

Lobster air tawar termasuk hewan nocturnal, yaitu mencari makan pada malam hari. Pakan lobster air tawar berupa biji-bijian, ubi-ubian, dan bangkai hewan.

Mereka memakan pakan diawali dengan antena panjang yang mendeteksi adanya makanan.

Kemudian makanan ditangkap dengan capit dan memindahkannya ke kaki jalan pertama sebagai tangan pemegang. Makanan itu lalu digigit sedikit demi sedikit.

2. Perkembangbiakan

Terkait perkembangbiakan, lobster air tawar memiliki kebiasaan dalam kawin. Berikut ini proses yang terjadi:

  • Lobster mencari pasangan
  • Keduanya saling bercumbu
  • Mulai melakukan perkawinan
  • Induk betina mengerami telur
  • Induk betina mengasuh benih sampai waktu tertentu

8 Cara Budidaya Lobster Air Tawar untuk Pemula

Setelah mengenal lobster air tawar, sekarang kita ulas 8 cara budidaya lobster air tawar yang bisa diterapkan oleh pemula, seperti dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan:

1. Menyiapkan Media Pembenihan

Hal paling pertama adalah menyiapkan wadah pembenihan. Ada beberapa pilihan, yaitu menggunakan akuarium, bak plastik atau fiberglass, dan kolam semen.

Kemudian dibutuhkan lubang persembunyian dari pipa paralon, potongan bambu, genteng, ijuk, atau tali rafia.

Terakhir adalah aerator untuk memastikan ketersediaan oksigen dan menjaga kualitas air.

Adapun ukuran akuarium untuk lobster air tawar bisa dibuat berukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm. Ketinggian maksimal air adalah ΒΎ dari tinggi akuarium, yakni 30 cm.

Ukuran ini bisa untuk memelihara sepaket induk terdiri dari 5 betina dan 3 jantan, atau 100 benih ukuran 1 inci.

Tempat dari bak plastik atau fiberglass sama dengan akuarium tetapi fiberglass harganya lebih mahal. Terlebih jika menggunakan kolam semen yang biayanya sangat besar.

Pada bisnis skala rumah tangga, kolam semen hanya digunakan sebagai tempat memijahkan induk untuk pembesaran.

Ukuran kolam semen pemijahan ini bisa dibuat berukuran 40 x 40 x 40 cm dengan ketinggian air sekitar 30 cm.

Sedangkan kolam pembesaran bisa dibuat berukuran 2 x 1 x 1 m atau 1 x 1 x 1 m. Ketinggian airnya 30 sampai 40 cm.

Ukuran ini bisa untuk membesarkan benih ukuran 1 inci sebanyak 50-100 ekor.

2. Memastikan Sumber Air

Sumber air yang bisa dimanfaatkan adalah PAM, air tanah, dan air sungai. Air PAM dan air tanah harus diendapkan selama 24 jam terlebih dahulu.

Hal ini karena air PAM mengandung klorin dan kaporit yang mengancam kehidupan lobster air tawar. Sedangkan air tanah diendapkan agar kadar oksigen meningkat. Proses ini bisa dipercepat dengan aerator.

Jika menggunakan air sungai, kualitasnya harus baik, dalam artian tidak mengandung limbah. Lokasi budidaya juga harus dekat dengan bantaran sungai.

3. Pengendalian Hama Penyakit

Hama yang harus diwaspadai adalah kucing dan tikus. Sedangkan penyakit yang sering menyerang lobster air tawar adalah jamur Saprolegnia dan Achyla, cacing jangkar, parasit Argulus foliaceus.

4. Memilih dan Merawat Calon Induk

Pemilihan calon induk adalah proses penting karena induk yang baik akan menghasilkan benih yang baik pula.

Biasanya dalam pembenihan, digunakan 5 paket induk yang terdiri dari 25 betina dan 15 jantan.

Pilihlah calon induk yang pertumbuhannya paling cepat, nafsu makannya besar, gerakannya lincah, berwarna cerah dan tidak memilih lobster air tawar berkepala besar tapi tubuh kecil.

5. Pemijahan Induk Lobster

Calon Induk yang dipijahkan telah berusia 10-12 bulan atau ketika panjang tubuhnya mencapai 15-17 cm.

Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan diletakkan dalam akuarium berukuran 40 x 40 x 30 cm dengan ketinggian air 20 cm.

Jumlah induk yang diletakkan dalam wadah tersebut adalah 3 induk jantan dan 5 induk betina. Siapkan tempat persembunyian berjumlah dan ukuran yang sesuai dengan jumlah dan ukuran induk.

Pemijahan ditandai dengan telur yang terlihat di bagian abdomennya, kemudian induk betina diinkubasi ke wadah perawatan telur.

6. Penetasan Telur

Proses penetasan telur bisa menggunakan akuarium, bak plastik, atau kolam semen berukuran 1 x 1 x 1 m dengan ketinggian air 0,5 m. Wadah ini cukup menampung 400 benih atau 2 ekor induk betina.

Selama proses pengeraman dan penetasan, suhu dan wadah harus selalu stabil, karena telur sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

7. Pemeliharaan Benih

Benih yang baru menetas dipelihara ke dalam kolam penetasan selama 10 hari. Kemudian benih dipindahkan ke kolam pendederan untuk dipelihara selama 2 bulan.

Letakkan kolam ini di tempat yang tidak terkena panas matahari langsung, karena benih masih sangat sensitif.

Benih yang berumur 8-15 hari sudah mulai berbentuk seperti lobster dewasa yang memiliki cangkang kepala dan cangkang tubuh.

Setelah 1 minggu, benih dapat diberi pakan tambahan berupa cacing sutra, daging udang, tepung kacang, atau pelet udang yang dihaluskan.

Setelah benih lepas dari induknya, pisahkan induk betina dari benih ke wadah pemeliharaan induk, lalu beri pakan yang mengandung protein tinggi hingga induk tersebut molting dan dapat dipijahkan kembali.

8. Panen Benih

Terakhir adalah memanen benih. Benih yang sudah berusia 70 hari dengan panjang 5 cm bisa dipanen dan dijual.

Demikian tadi kita telah mengenal lobster air tawar dan 8 cara budidaya yang bisa dilakukan untuk pemula. Selamat mencoba!




(bai/inf)

Hide Ads