Bisnis e-Commerce di AS, Begini Cara TikTok Pasok Barang dari China

Bisnis e-Commerce di AS, Begini Cara TikTok Pasok Barang dari China

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 31 Jul 2023 21:08 WIB
TikTok
Ilustrasi TikTok - Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Jakarta -

Sempat heboh Project S TikTok di Inggris, kini TikTok meluncurkan bisnis e-commerce di Amerika Serikat (AS) dan menjual barang buatan China.

Wall Street Journal melaporkan barang yang dijual sangat mirip dengan apa yang ada di Amazon.com. Seperti pakaian, barang elektronik, perlengkapan dapur yang dikirim dari produsen dan pedagang di China.

Bisnis e-dagang TikTok ini akan dimulai pada Agustus 2023 mendatang. Memang, AS merupakan salah satu pasar terbesar kedua TikTok dari sisi pengguna sosial media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada penolakan dari parlemen AS karena ada risiko keamanan nasional dari operasional TikTok Shop di negaranya.

Sejumlah e-commerce seperti Temu, AliExpress dan Shopee sebelumnya telah meluncurkan program serupa. Jadi mengirimkan barang ke seluruh dunia dari China. China menjadi pusat produksi dan bisa menawarkan barang dengan harga yang lebih rendah.

ADVERTISEMENT

"Tahun ini e-commerce dan semua platform mengadopsi model baru ini," kata seorang manajer TikTok Shop dikutip dari Wall Street Journal, Senin (31/7/2023).

Peluncuran TikTok dengan konsep e-commerce di AS ini bertujuan untuk memperluas ekosistem penjual untuk mendapatkan lebih banyak penghasilan dari aplikasi video populer mereka.

TikTok memiliki pengguna aktif yang jumlahnya sangat besar di seluruh dunia. Laporan WSJ juga menyebut akan ada layanan penuh dari TikTok jadi mereka disebut akan membayar para pemasok dari China dan mencarikan pembeli di AS.

Kemudian jika ada barang yang tidak laku dijual maka akan dikembalikan untuk menghindari penumpukan barang. Tak cuma itu akan ada juga program baru untuk para produsen dan pedagang di luar China yang kini membangun rantai logistik internasional.

Analis teknologi Ivy Yang mengungkapkan peluncuran program tersebut i AS bisa menimbulkan masalah baru. Pemerintah AS pernah mengatakan TikTok perlu menjual operasional mereka di AS karena adanya kekhawatiran pada data pengguna.

"Ini adalah perjuangan berat untuk TikTok karena persaingan yang sengit dan berat," ujarnya. TikTok juga dinilai membutuhkan investasi besar di sektor pergudangan, rantai pasok dan layanan purna jual.

(ada/kil)

Hide Ads