Penarikan Utang Pemerintah Turun 15%, Sri Mulyani Beberkan Rinciannya

Penarikan Utang Pemerintah Turun 15%, Sri Mulyani Beberkan Rinciannya

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 01 Agu 2023 16:55 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komite IV DPD. Dalam rapat tersebut, Sri Mulyani menjelaskan polemik desa fiktif di Sulawesi Tenggara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa kas negara masih dalam kondisi yang aman. Dari sisi pembiayaan utang juga mengalami penurunan yang cukup besar.

Dia menjelaskan pembiayaan anggaran mencapai Rp135,1 triliun (22,6%). Pembiayaan anggaran itu didorong semakin prudent dan efisien namun tetap produktif.

Sementara untuk realisasi pembiayaan utang sebesar Rp166,5 triliun. Angka itu turun 15,4% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengadaan utang dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi kas dan volatilitas pasar keuangan," ucapnya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2023 di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Sri Mulyani menjabarkan untuk pembiayaan investasi (neto) mencapai Rp 33,4 triliun (19,0%). Pembiayaan itu dimanfaatkan untuk mendukung proyek strategis, peningkatan kualitas SDM, dan penyehatan BUMN.

ADVERTISEMENT

Sampai dengan akhir semester I 2023, rasio utang terhadap PDB mencapai 37,93%. Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai dengan 28 Juli 2023 mencapai Rp529,66 triliun atau 45,17% dari target penerbitan SBN sebesar Rp1.172,53 triliun.

"Besaran target penerbitan SBN tersebut dapat disesuaikan dalam hal penerimaan negara masih menunjukkan penguatan lebih lanjut," tambahnya.

Sementara itu kinerja pasar SBN masih menunjukkan tren penguatan hingga Juli 2023 dengan yield SBN seri benchmark 10 tahun menguat 66 bps secara ytd ke level 6,28% per 28 Juli 2023.

Menurutnya tren penguatan tersebut didukung antara lain oleh terkendalinya laju inflasi dalam negeri serta kebijakan pengurangan target penerbitan SBN seiring masih kuatnya kinerja APBN. Selain itu, kinerja perekonomian yang solid dan pasar keuangan domestik yang kondusif mendorong investor asing masuk ke pasar SBN senilai Rp 91,86 triliun secara ytd di tengah volatilitas pasar keuangan global.

Simak juga Video: AHY Kritik Jokowi: Utang Indonesia Meroket

[Gambas:Video 20detik]




(das/das)

Hide Ads