AS Diprediksi Lolos dari Jurang Resesi

AS Diprediksi Lolos dari Jurang Resesi

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 05 Agu 2023 10:56 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 13: The New York Stock Exchange is seen during afternoon trading on September 13, 2022 in New York City. U.S. stocks opened lower today and closed significantly low with the Dow Jones dropping over 1,200 points after the release of an inflation report that showed prices rising more than expected in the last month. The Consumer Price Index released by the Bureau of Labor Statistics showed prices rising 8.3% over the last year, for which economists had predicted an 8.1% increase. (Photo by Michael M. Santiago/Getty Images)
Foto: Getty Images/Michael M. Santiago
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) diprediksi lolos dari jurang resesi. Prediksi itu datang dari JPMorgan yang telah menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS.

JPMorgan meningkatkan perkiraan pertumbuhan PDB tahunan riil kuartal saat ini menjadi 2,5% dari sebelumnya 0,5%.

"Mengingat pertumbuhan ini, kami ragu ekonomi akan dengan cepat kehilangan momentum yang cukup untuk tergelincir ke dalam kontraksi ringan pada kuartal berikutnya, seperti yang telah kami proyeksikan sebelumnya," ujar Kepala ekonom JPMorgan, Michael Feroli, dikutip dari Reuters, (5/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun risiko resesi masih cukup tinggi di tahun depan. Feroli memprediksi pertumbuhan ekonomi yang moderat dan di bawah standar pada 2024.

Awal pekan ini, ahli strategi di Bank of America menyebut pihaknya tidak lagi memperkirakan resesi 2024 untuk AS. Prospek pertumbuhan ekonomi AS di tahun 2023 juga ditingkatkan.

ADVERTISEMENT

Feroli dari JPMorgan menunjuk pada hal-hal seperti resolusi plafon utang yang relatif cepat dan jaminan implisit regulator terhadap deposan bank selama krisis perbankan regional awal tahun ini.

"Ini sangat mengurangi kemungkinan jenis risiko krisis keuangan yang berbeda, meskipun meninggalkan angin sakal kronis dari kredit bank yang lebih ketat," terang Feroli

Meski ancaman resesi mereda, Feroli mengingatkan hal itu baru benar-benar terwujud jika The Fed tidak menaikkan suku bunga. Namun ia menilai dewan rapat kebijakan bank sentral Amerika (FOMC) seharusnya tidak akan dikejutkan dengan pergerakan inflasi.

"Mungkin tidak akan ada banyak kejutan inflasi bagi FOMC hingga menaikkan suku bunga tambahan," pungkasnya.

(ily/hns)

Hide Ads