Belanja Pemerintah Bakal Digenjot Demi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,3%

Belanja Pemerintah Bakal Digenjot Demi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,3%

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 07 Agu 2023 17:44 WIB
Ekonom dari Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan ekonomi RI Kuartal II/2023 akan tumbuh lebih ekspansif. Pertumbuhan ekonomi diprediksi tumbuh 5,07 Persen.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi RI - Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3% sepanjang tahun 2023. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada sejumlah upaya yang akan dilakukan pemerintah demi target capaian pertumbuhan ekonomi itu tercapai.

"Pertumbuhan kita targetkan 5,3% sesuai APBN dan pengungkit di kuartal ketiga dan bisa didorong. Kuartal III kita harapkan bisa masih kita tingkatkan," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).

Upaya utama yang akan dilakukan adalah menggenjot belanja pemerintah di kuartal III-2023. Kementerian/Lembaga di bidang infrastruktur, program padat karya seperti pertanian akan digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena salah satu pengungkit di kuartal ke III yaitu belanja pemerintah jadi kita akan coba pastikan belanja pemerintah terutama kepada K/L- K/L yang besar misalnya infrastruktur program-program padat karya dari pertanian itu kita dorong karena itu efeknya jelas," jelas dia.

Airlangga juga mengatakan pertumbuhan itu lebih baik dari negara maju, di antaranya Amerika Serikat (AS) hingga Singapura.

ADVERTISEMENT

"Dibandingkan negara lain pertumbuhan Indonesia sangat kuat dengan inflasi terkendali inflasi 3% itu masuk APBN 3+- 1%. Pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3%, Uzbekistan 5,6%. Negara lain Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman masih mengalami kontraksi," ujarnya.

Tingkat inflasi Indonesia juga disebut lebih baik dari negara lainnya yakni sebesar 3,08%. Sementara negara lain seperti Jerman tingkat inflasinya masih tinggi di angka 6% dan Turki yang tengah mengalami hiperinflasi 47%.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 sebesar 5,17% secara year to year (yoy) atau dibandingkan kuartal II-2022. Sementara jika secara kuartalan (qtq) tumbuh 3,86%.

"Dari kondisi Global maupun domestik pada triwulan II-2023 ini maka perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto pada triwulan 2 2023 tercatat sebesar Rp 5.226,7 triliun, atas harga konstan Rp 3.075,7 triliun," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2022).

(ada/kil)

Hide Ads