Para pekerja seks komersial (PSK) yang berbasis di London, Inggris, ramai-ramai mengkritik bank-bank di negaranya. Hal itu terkait skandal perbankan yang menimpa NatWest Group, Coutts Bank.
Para PSK menilai bank Inggris kini menjadi 'polisi moral'. Hal itu dinilai konyol mengingat fungsi bank tak seharusnya seperti itu.
"Sungguh konyol bahwa lembaga keuangan dapat bertindak seperti polisi moral," kata salah satu perwakilan PSK bernama Marin Scarlett dikutip dari AFP, Selasa (8/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Scarlett kini berusia 30-an tahun. Dia mulai bekerja sebagai PSK 15 tahun lalu. Dia menyebut bank-bank Inggris menerapkan pengawasan yang tak masuk akal dan tidak semestinya kepada mereka yang ada di industri tersebut.
"Meskipun saya tahu semua yang saya lakukan legal, Anda merasa malu dan terstigmatisasi," katanya lagi menyinggung penutupan akun bank sepihak yang telah ia rasakan sejak 2018.
"Apa maksudmu dengan evaluasi? Itu uang miliku!," tambah Juru Kampanye Aliansi Hak Pekerja Seks Eropa. Dia diberitahu akunnya akan dibekukan selama enam bulan.
Penutupan rekening bank Inggris telah meningkat setiap tahun sejak 2016-2017. Menurut data yang dikumpulkan oleh pengawas Financial Conduct Authority, lebih dari 1.000 rekening ditutup setiap hari pada 2021-2022.
Sebelumnya kasus Coutts Bank memicu kontroversi saat menghentikan rekening bank tokoh Brexit bernama Nigel Farage. Ia adalah mantan penyiar berita Inggris dan politisi pemimpin Partai Brexit dari 2019-2021.
Coutts mengindikasikan bahwa nilai rekening Farage berada di bawah ketentuan. Pasalnya pembayaran kredit propertinya akan habis.
Bank ini mengharuskan klien untuk menyimpan minimal ÂŖ1 juta (sekitar Rp 19 miliar) dalam bentuk investasi atau pinjaman dan ÂŖ3 juta (sekitar 58 miliar) dalam bentuk tabungan. Namun tak disebut berapa investasi atau tabungan pria 59 tahun itu.
Farage kemudian mengajukan permintaan akses akan data-data dirinya di bank untuk diterbitkan. Ujungnya, ia mengklaim penghentian tersebut ternyata karena pandangan politiknya.
Risiko penutupan rekening bank membuat PSK takut bahwa suatu hari mereka tidak memiliki akses ke perbankan. "Diskriminasi keuangan terhadap pekerja seks adalah masalah endemik di industri perbankan Inggris," kata Juru Bicara Serikat Pekerja Seks (SWU) Audrey Caradonna.
(aid/kil)