Ekspor Bawang Merah Brebes Tetap Jalan di Tengah Ancaman El Nino

Ekspor Bawang Merah Brebes Tetap Jalan di Tengah Ancaman El Nino

Yudistira Imandiar - detikFinance
Rabu, 09 Agu 2023 20:32 WIB
Ekspor Bawang Merah Brebes Tetap Jalan di Tengah Ancaman El Nino
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas 4 kontainer berisi 96 ton bawang merah yang akan dikirim ke Thailand, Rabu (9/8/2023). Ekspor bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah ini diperkirakan memiliki nilai transaksi sebesar $232.000 US atau sekitar Rp 3,4 miliar.

Volume dan nilai tersebut merupakan bagian dari total komitmen sebanyak 3.360 ton atau setara 120 kontainer dengan nilai transaksi mencapai Rp 117 miliar yang melibatkan dua eksportir, yakni CV Sudah Ada dan CV Deli Lestari Jaya.

"Saat ini kita memang di bawah ancaman El Nino namun kami akan turun tangan untuk mengatasinya. Bahkan di beberapa lokasi justru produksi bawang merah di berbagai sentra di Indonesia pada bulan ini diprediksi melimpah. El Nino bukan sesuatu yang harus ditakuti. Adapun yang harus kita lakukan adalah langkah mitigasi. El Nino datang kita tetap tanam," jelas Syahrul dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan melalui kegiatan ekspor hari ini, pemerintah ingin menunjukkan negara selalu hadir untuk menjaga agar harga di tingkat petani harus tetap menguntungkan.

"Perintah Presiden Jokowi agar seluruh kementerian terkait akan saling berkoordinasi. Dengan begitu, petani bisa tetap semangat berproduksi dan negara pun masih mampu mendulang devisa untuk kepentingan pembangunan yang lebih luas," papar Syahrul.

ADVERTISEMENT

Syahrul mengatakan pemerintahan di bawah Presiden Jokowi mampu menjaga inflasi nasional tetap terkendali. Inflasi nasional bulan Januari hingga Juli 2023 terus menunjukkan tren menurun. Bulan Juli 2023 ini inflasi nasional berada di angka 3,08%, angka terendah yang dicapai pada tahun 2023 ini.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto memaparkan berdasarkan data BPS dalam rentang tahun 2019 hingga 2022 produksi bawang merah rata-rata mampu mencapai 2,1 juta ton setara konde basah atau sekitar 1,4 juta ton setara rogol kering siap dikonsumsi. Luas tanam nasional rata-rata 182 ribu hektare dengan produktivitas di kisaran 10 ton per hektare. Sementara itu, kebutuhan nasional ditaksir sekitar 1,2 juta ton setahun.

"Secara agregat nasional, produksi nasional sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, pada bulan-bulan tertentu seperti Agustus dan September, kita mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam. Pada bulan-bulan inilah masa yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan ekspor," tutur Prihasto.

Prihasto mengatakan terakhir kali Indonesia mengimpor bawang merah pada tahun 2015 lalu total sebanyak 17.428 ton dengan nilai US$5,4 juta.

"Namun sejak tahun 2016 hingga sekarang, Alhamdulillah kita tidak pernah impor bawang merah konsumsi, seluruhnya bisa kita penuhi dari produksi dalam negeri," jelas Prihasto.

Prihasto menyebut Direktorat Jenderal Hortikultura telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga produksi dan pasokan komoditas strategis cabai dan bawang merah nasional di tengah ancaman dan tantangan El Nino.

"Beberapa strategi tersebut di antaranya pengembangan pada wilayah defisit untuk bawang merah seluas 1.300 ha dan cabai seluas 1.300 ha, fasilitasi Nurseri untuk menghasilkan semaian/seedling bawang merah biji/TSS dan cabai sebanyak 80 juta benih di 33 provinsi, pengembangan UMKM Hortikultura sebanyak 178 unit serta pembangunan klinik OPT sebanyak 256 unit," terang Prihasto.

Hingga saat ini Kabupaten Brebes masih menjadi sentra produksi terbesar bawang merah nasional. Tahun 2022 lalu, BPS mencatat produksi bawang merah Brebes mencapai 383.680 ton dengan luas panen 32.509 hektare atau berkontribusi sekitar 20% dari total produksi nasional. Meskipun saat ini sudah tumbuh sentra-sentra baru di berbagai wilayah Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua, namun Brebes masih menjadi sentra yang terbesar dan terluas.

"Dengan luasan tanam mencapai 34 ribu hektare, kami memperkirakan produktivitas bawang merah akan mencapai 388 ribu ton dan angka ini naik dari tahun 2022 lalu. Kami pun patut berbangga hati, di tengah El Nino ini kami masih mampu melakukan ekspor bawang merah terhitung Juli hingga November nanti," ujar PJ Bupati Brebes Urip Sihabuddin.

(akd/ega)