Live shopping kini sedang menjadi tren di kalangan pedagang online. Menggunakan media sosial, para pedagang bisa menawarkan produk-produk mereka dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Direktur CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan penjualan di live shopping memang sedang menjadi tren diberbagai negara, termasuk Indonesia.
Menurut dia ada beberapa kelebihan penjualan dibanding media e-commerce biasa, seperti interaksi langsung antara penjual dan pembeli, spesifikasi produk yang detail, pemaparan yang menarik apalagi menggandeng influencer dengan follower banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun secara barang ada keterbatasan ya, contohnya peralatan elektronik, mobil dan motor mungkin pembeli tetap ingin melihat langsung barangnya. Tapi untuk produk pakaian jadi, aksesoris, dan makanan minuman serta kosmetik peminatnya lewat live shopping sangat besar," kata Bhima kepada detikcom, Kamis (10/8/2023).
Dia mengungkapkan tren live shopping ini baru dimulai jadi akan bertahan lama ke depan. Menurut dia, para pengusaha harus melakukan beberapa hal seperti pengembangan pemasaran di berbagai platform media sosial, inovatif dalam menawarkan produk, menyediakan berbagai metode pembayaran dan menjaga kualitas barang.
"Yang jelas skill digital khususnya berjualan di platform online, video editing, konten kreator kini menjadi skill yang wajib dimiliki pelaku usaha," ujar dia.
Peneliti INDEF Nailul Huda mengungkapkan penjualan di media sosial akan memberikan tambahan engagement untuk para calon pembeli.
"Dengan fitur live di media sosial yang tadinya hanya untuk berinteraksi, menjadi layanan untuk memberikan informasi barang. Ini terinspirasi juga dari Shopee Live. Akhirnya TikTok memanfaatkan hal tersebut untuk mengembangkan live shopping-nya. Ada interaksi antar pengguna di situ dan saya rasa kelebihannya di situ mbak. Selain itu, biasanya live shopping dibarengi dengan diskon juga," jelas dia.
(kil/kil)