Pak Erick, Jadi Pilih Ganjar atau Prabowo?

Pak Erick, Jadi Pilih Ganjar atau Prabowo?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 14 Agu 2023 14:08 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir mengumumkan harga tiket  Indonesia vs Argentina di GBK, Jakarta, Senin (29/5/2023). Harganya mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 4 jutaan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir santer dikabarkan menjadi kandidat pendamping salah satu bakal calon presiden (bacapres) di pemilihan umum (pemilu) tahun 2024. Sejumlah pihak menjodohkan Erick Thohir dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Saat ditanya pilihannya untuk mendampingi salah satu bacapres, Erick menyebut hal itu tergantung kesepakatan koalisi pengusung. Ia juga menyinggung pentingnya mendampingi calon yang punya kecocokan.

"Penting ketika saya bersama seseorang itu, saya sudah berulang-ulang bicara chemistry. Karena penting sekali ketika kita diberi amanah, kepercayaan, jangan sampai kita berseteru. Kasihan rakyat yang bingung. Nah ini harus percaya, saling percaya. Jadi harus ada chemistry," ujarnya dalam program Blak-blakan detikcom, dikutip Senin (14/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku tidak mau jika 'dijodohkan' paksa dengan salah satu bacapres. Pasalnya, Erick menilai penting juga memiliki tim yang kuat, serta mampu membawa Indonesia menghadapi tantangan ekonomi global. Misalnya tantangan El Nino dan dampak ekonomi dari Perang Rusia-Ukraina.

Menurutnya menjadi pemimpin di Indonesia tidak boleh hanya mengedepankan ambisi. Erick mengaku lebih baik dirinya menjadi pengusaha kembali, dibanding harus melakukan hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jangan sekadar ya kita ini berkuasa, akhirnya justru karena kita berkuasa justru karena sekadar ambisi arah Indonesia menjadi sesuatu yang salah dan sudah banyak negara-negara yang fail step. Saya mendingan kalau hanya posisi itu, mendingan jangan. Balik lagi ke dunia usaha saja. Banyak hal-hal yang bisa dinikmati kok," bebernya.

Adapun soal pilihan tersebut, Erick mengaku sebetulnya tak bisa memilih. Urusan Capres-Cawapres menurutnya bukan cuma masalah pinang meminang seperti orang mau menikah. Pasangan di kontestasi Pemilu juga harus memperhatikan pengusungnya.

Dia mengingatkan aturan soal pengusung pasangan Capres-Cawapres yang mesti memiliki 20% dari perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPR.

"Saya rasa gini, saya nggak bisa memilih, kenapa? Ini kan bukan ibarat kita jatuh cinta sama seseorang terus pinang-pinangan. Politik di Indonesia itu ada aturan dicalonkan oleh partai jumlahnya minimal 20%," ujar Erick.

Apabila dirinya ada minat untuk mendampingi satu di antara kedua belah pihak tadi, yang jadi pertanyaan utamanya adalah ada yang mau mengusung atau tidak. Tanpa condong memilih, Erick sendiri mengaku dirinya menghormati figur Ganjar maupun Prabowo.

"Kalau pun misalnya kita 'jatuh cinta' sama pak Ganjar sama pak Prabowo, koalisinya ada nggak? Nanti kalau kita datang sendiri nggak disetujui, broken heart itu kan, kalau saya sih selalu saya sampaikan begitu," beber Erick.

Meski tak secara gamblang menyebut pilihannya, Erick mengaku tetap hormat kepada Prabowo dan Ganjar. Saat ini tengah dilakukan diskusi oleh tim koalisi Prabowo dan Ganjar untuk menentukan calon pendamping mereka.

"Kalau saya sih selalu saya sampaikan kedua figur ini figur yang saya hormati. Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Koalisinya sendiri sedang berdiskusi, saya tidak tahu diskusinya apa, saya bukan anggota partai. Tetapi saya selalu tekankan dua hal. Satu saya tegak lurus dengan bapak presiden, saya loyal sama beliau," tegas Erick.

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads