Nasib Karyawan KAI Tersangka Teroris di Ujung Tanduk

Nasib Karyawan KAI Tersangka Teroris di Ujung Tanduk

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 16 Agu 2023 06:00 WIB
Penampakan karyawan KAI, DE, tersangka terorisme yang ditanglap Densus 88 Antiteror Polri.
Foto: Penampakan karyawan KAI, DE, tersangka terorisme yang ditanglap Densus 88 Antiteror Polri. (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI ditangkap Densus 88 Antiteror Polri. Pegawai berinisial DE itu diduga terlibat aksi terorisme.

Kini, nasib DE sebagai pegawai KAI pun di ujung tanduk. Pasalnya, KAI akan mengenakan sanksi tegas kepada DE bila yang bersangkutan secara sah dan berkekuatan hukum ikut melakukan aksi terorisme. Sanksi tersebut adalah pemecatan.

"Jika nanti oknum karyawan KAI yang terduga terlibat tindak kejahatan terorisme, secara sah dan berkekuatan hukum tetap melakukan tindakan pelanggaran hukum tersebut, maka manajemen KAI akan mengenakan sanksi berat berupa pemecatan," ungkap VP Public Relations KAI Joni Martinus ketika dihubungi detikcom, Selasa (15/8/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joni mengatakan untuk saat ini pihaknya masih menghargai proses hukum yang sedang berjalan. Pihaknya pun akan mendukung semua proses penegakan hukum kepada DE.

"KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung terkait penegakan hukumnya," tegas Joni.

ADVERTISEMENT

Di lain kesempatan, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebutkan bahwa DE merupakan juru langsir di stasiun Jakarta Kota. Dia menyatakan bahwa KAI sudah berupaya maksimal untuk mendeteksi sejak dini potensi terorisme.

"Kami sudah berupaya maksimal mendeteksi sejak dini melalui kerja sama dengan BNPT, tetapi kemarin ada salah satu pegawai kami juru langsir di stasiun Jakarta kota yang terjerat Densus 88, tentu kami siap koordinasi dan kerja sama," ujar Didiek dilansir detikJatim.

Sementara itu, dikutip dari laman resmi PT KAI, juru langsir bertugas memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau hanya lokomotif untuk berpindah jalur rel. Perpindahan jalur terutama diperlukan untuk memisahkan atau merangkaikan kereta atau gerbong.

Said Aqil Buka Suara

Komisaris Utama KAI Said Aqil Siradj angkat bicara soal penangkapan oleh Densus 88 terhadap Karyawan KAI berinisial 'DE' , terduga teroris di Bekasi. Dia mengatakan sebagai salah satu perusahaan BUMN, KAI tidak akan menolerir salah satu oknum karyawan terduga teroris di Bekasi.

"Sebagai Komut, saya memastikan bahwa PT KAI dikelola oleh Insan-insan KAI dengan spirit keagamaan yang toleran, moderat dan mengimplementasi 'AKHLAK' sebagai nilai utama perusahaan, sebagai pedoman perilaku (individu) dan bermasyarakat," ujar dia dalam keterangannya.

Said menerangkan sebagai korporasi KAI dikelola oleh tenaga-tenaga profesional, memberi pelayanan terbaik pada masyarakat, budaya safety and security yang terukur, karenanya KAI, salah satu BUMN berkinerja sangat baik. Penangkapan salah satu karyawan KAI diduga teroris itu menjadi peringatan keras bagi perusahaan juga.

"Penangkapan oleh Densus 88 Antiteror Polri terhadap 'oknum karyawan PT KAI' di Bekasi, memberi pesan serius bahwa kelompok, paham dan praktik teroris ini nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Peringatan keras ini harus dijadikan alarm sekaligus momentum untuk bersih-bersih," ujar dia.

"Terlebih, infiltrasi atau penyusupan ke berbagai lembaga, ditengarai sudah menjadi strategi kelompok teroris, apakah Jama'ah Islamiyah (JI), Jama'ah Anshoru Daulah (JAD), secara jelas dalam berbagai jejak dan pengungkapan oleh Densus 88, terafiliasi dengan ISIS," terangnya.

Simak Video 'Komentar Wapres hingga PT KAI soal Penangkapan Karyawan Terduga Teroris':

[Gambas:Video 20detik]

(hal/ara)

Hide Ads