Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan pada HUT Republik Indonesia ke-78. Menurutnya Indonesia dihadapkan pada tantangan global yang berisiko.
Setelah berhasil melewati pandemi COVID-19, Luhut menyebut Indonesia dihantui krisis geopolitik. Kemudian muncul krisis iklim yang mengancam negara-negara di seluruh dunia.
"Memasuki usia ke-78 tahun, Indonesia sekali lagi dihadapkan pada tantangan yang lain. Setelah pandemi COVID-19, kita dihantui krisis geopolitik dan krisis iklim yang muncul mengancam negara-negara di seluruh dunia," katanya di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dilihat detikcom Kamis (17/8/2023).
Namun di tengah semua risiko tersebut, Indonesia berhasil bertahan dengan kinerja ekonomi yang positif. Menurutnya inflasi berhasil terjaga di kisaran yang rendah dan nilai ekspor selalu surplus selama 38 bulan berturut-turut, yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
"Tapi di tengah semua risiko yang ada tadi kita patut bersyukur pada tuhan yang maha esa karena negeri kita ini masih diberikan berkat yang amat luar biasa. Berbagai pencapaian signifikan telah diraih oleh bangsa ini," jelas Luhut.
Belum lagi Indonesia berhasil mendapatkan kepercayaan internasional, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI. Berbagai event internasional sukses diselenggarakan, seperti KTT Asean 2023, G20 di Bali, MotoGP di Mandalika, dan lainnya.
"Saya sempat flash-back ke memori pengalaman dan pencapaian penting yang sudah kami wujudkan demi mendapatkan kepercayaan dunia internasional. Dari mulai menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai event penting tingkat internasional, sampai bagaimana Indonesia meng-handle krisis dunia selama 3 tahun terakhir," imbuhnya.
Menurutnya hal itu adalah pembuktian Indonesia kepada seluruh negara di dunia, bahwa Indonesia punya peluang dan kesiapan untuk menjadi negara maju di masa depan. Pada kesempatan itu Luhut juga meminta semua pihak fokus dan bersatu padu untuk terus melaju.
"Jangan mudah terkecoh dengan retorika-retorika yang akan mengerdilkan tekad dan semangat kita mewujudkan visi Indonesia Emas di 2045, menjadi salah satu dari lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia," pungkasnya.
(ily/fdl)